TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sejumlah perwakilan tenaga non ASN di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya berencana untuk menemui Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya.
Rencana pertemuan ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi sekaligus membahas masa depan tenaga Non-ASN di Kota Tasikmalaya.
Menurut Koordinator Tenaga Non ASN Kota Tasikmalaya, Asep Setiawan, pertemuan ini sangat penting mengingat banyaknya tenaga non ASN yang hingga kini masih menunggu kepastian terkait status kepegawaian mereka.
Baca Juga:Punya Banyak Aset Tanah di Tasikmalaya, Eks Dirut Pertamina Nicke Widyawati Miliki Total Harta Kekayaan SeginiMau Jemur Baju Takut Hujan? Ini Dia Prediksi Cuaca Kota Tasikmalaya Hari Ini Kamis 13 Maret 2025 Menurut BMKG
Hal ini disepakati, dalam pertemuannya bersama sejumlah koordinator tenaga Non-ASN, Sabtu 15 Maret 2025.
“Kami ingin mengajak Pak Wali Kota dan Pak Wakil Wali Kota untuk berdialog mengenai nasib tenaga non ASN di kota ini,” ujarnya, kepada Radar, Minggu 16 Maert 2025.
Selain itu, lanjut dia, ia juga ingin menyampaikan terkait adanya beberapa tenaga non ASN yang telah mengikuti seleksi PPPK akan ikut demo di Jakarta.
Unjuk rasa itu berkaitan pengunduran jadwal pengangktan CPNS dan PPPK hasil seleksi 2024.
“ada beberapa rekan kami yang akan berangkat ke Jakarta untuk bergabung dengan rekan-rekan dari seluruh Indonesia dalam aksi penolakan terkait pengunduran pelantikan PPPK dan CPNS yang sedang ramai diperbincangkan,” ujar Asep .
Asep juga menyampaikan kekhawatirannya terkait lambannya pengangkatan tenaga non ASN, yang sesuai dengan data BKN. Sampai saat ini masih menunggu kejelasan dalam skema paruh waktu.
Hal ini berpotensi menunda penyelesaian status mereka, meskipun Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 Pasal 66 jelas menyebutkan bahwa penataan pegawai non ASN harus diselesaikan paling lambat Desember 2024.
Baca Juga:Apa Penyebab Hujan Es di Tasikmalaya?Harga Bitcoin Hari Ini Mulai Naik Lagi, Tren Jangka Panjang atau Rebound Sementara?
“Apakah pemerintah pusat tidak menghormati Undang-Undang tersebut? Kami sangat berharap ada kejelasan,” ungkapnya.
Ia pun ragu Pemkot Tasikmalaya mengetahui jumlah tenaga non ASN yang menunggu kepastian saat ini.
Asep mengaku sudah mengirimkan surat permohonan silaturahmi kepada pemerintah, tapi belum ada respons.
Dia berharap pertemuan segera terlaksana. Sehingga bisa ditemukan solusi secepatnya bagi non ASN.
“Tenaga Non-ASN di Kota Tasik sebenarnya sangat kooperatif, kami tidak ingin melakukan aksi atau unjuk rasa seperti yang terjadi di daerah lain. Kami hanya menunggu kebijakan dan keputusan yang jelas dari pemerintah,” tegasnya.