Sebagai perbandingan, DeepSeek, yang saat ini mengenakan tarif US$0,55 per juta input token dan US$2,19 per juta output token untuk layanan DeepSeek-reasoner yang didukung oleh model R1, baru-baru ini menaikkan harga API mereka karena tingginya permintaan.
Dengan harga yang lebih terjangkau, Ernie X1 berpotensi menarik lebih banyak pengguna, baik dari kalangan bisnis maupun konsumen.
Selain itu, Robin Li Yanhong, pendiri, ketua, dan CEO Baidu, mengungkapkan bahwa model Ernie 4.5 akan dirilis sebagai sumber terbuka mulai 30 Juni mendatang.
Baca Juga:Pemerintah Tiongkok Gunakan Teknologi AI DeepSeek untuk Membongkar Kasus KorupsiManfaat Teratas Konversi PDF untuk Bisnis Digital
Langkah ini menandakan perubahan besar dalam kebijakan Baidu yang sebelumnya lebih memilih pengembangan AI tertutup.
Li menekankan bahwa membuka sumber model terbaik dapat membantu meningkatkan adopsi, seperti yang telah dipelajari Baidu dari pengalaman DeepSeek.
Menurutnya, dengan menjadikan model sumber terbuka, lebih banyak orang akan merasa tertarik untuk mencoba teknologi tersebut, yang pada akhirnya akan memperluas adopsinya.
Meskipun Baidu menunjukkan kemajuan pesat dalam pengembangan teknologi AI, perusahaan ini tetap menghadapi tantangan besar dalam hal pendapatan iklan.
Pada laporan keuangan terbaru, Baidu mengumumkan bahwa pendapatan mereka untuk kuartal keempat turun sebesar 2 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dan total pendapatan tahunan juga mengalami penurunan sebesar 1 persen.
Kendati demikian, langkah-langkah yang diambil oleh Baidu dalam meningkatkan kemampuan AI mereka memberikan harapan bagi masa depan perusahaan ini di tengah persaingan yang semakin ketat di pasar teknologi global. (Sandy AW)
Sumber: SCMP