Di Shenzhen, misalnya, salah satu distrik melaporkan bahwa AI telah membantu memangkas waktu audit hingga 90 persen dengan tingkat kesalahan hanya 5 persen.
Di Distrik Futian, pemerintah daerah bahkan telah mengimplementasikan 70 ”pegawai sipil AI” berbasis model DeepSeek-R1.
AI ini berperan dalam berbagai tugas administratif, seperti pemrosesan dokumen, evaluasi proyek investasi, serta distribusi tugas antar-departemen.
Baca Juga:Manfaat Teratas Konversi PDF untuk Bisnis DigitalComeback Tragis Dele Alli untuk Como, Bujukan Bek AC Milan Tak Mempan, Sang Kawan Terusir
Meskipun AI telah terbukti membantu dalam mengidentifikasi penyalahgunaan wewenang dalam skala kecil, beberapa ahli menilai bahwa teknologi ini masih memiliki keterbatasan dalam menangani kasus korupsi besar.
Alfred Wu, profesor di Lee Kuan Yew School of Public Policy, menyebutkan bahwa meskipun Tiongkok telah lama berupaya menggunakan teknologi dalam pemberantasan korupsi, kasus besar sering kali sulit dilacak, bahkan dengan AI.
”Untuk saat ini, DeepSeek mungkin hanya membantu mengidentifikasi pelanggaran yang lebih kecil dan lebih rutin,” ungkap Alfred Wu seperti dikutip SCMP. (Sandy AW)