RADARTASIK.ID – Pemerintah Tiongkok semakin gencar mengadopsi kecerdasan buatan (AI) dalam berbagai aspek pemerintahan, terutama dalam pemberantasan korupsi dan peningkatan efisiensi birokrasi.
Salah satu teknologi yang menjadi andalan adalah DeepSeek, platform AI berbasis big data yang telah digunakan oleh berbagai otoritas regional untuk mengidentifikasi penyimpangan dan meningkatkan akurasi pengawasan.
Di Suihua, sebuah kota di Provinsi Heilongjiang, pihak berwenang melaporkan bahwa departemen disipliner setempat telah memanfaatkan DeepSeek untuk mendeteksi dugaan penipuan dalam penerimaan tunjangan kesejahteraan.
Baca Juga:Manfaat Teratas Konversi PDF untuk Bisnis DigitalComeback Tragis Dele Alli untuk Como, Bujukan Bek AC Milan Tak Mempan, Sang Kawan Terusir
Teknologi ini digunakan untuk menganalisis data secara mendalam, termasuk informasi mengenai kematian serta perlindungan bagi lansia dan penyandang disabilitas.
Dengan metode ini, akurasi dan efisiensi pengawasan meningkat secara signifikan, sehingga memungkinkan pemerintah menyaring 11 kasus mencurigakan yang memerlukan investigasi lebih lanjut.
Sementara itu, di Zhengzhou, salah satu kota utama di Tiongkok tengah, DeepSeek telah membantu dalam pengawasan lelang perusahaan milik negara.
AI ini mampu mengidentifikasi potensi pelanggaran dengan mencocokkan informasi pejabat publik dengan data penawaran dalam proses lelang.
Melalui analisis tersebut, pihak berwenang dapat menemukan indikasi praktik korupsi yang sebelumnya sulit terdeteksi.
Di kota lain seperti Wuhu, yang terletak di Provinsi Anhui, agen anti-korupsi menilai bahwa DeepSeek dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam memperkuat pengawasan dan penegakan hukum.
Teknologi ini dianggap mampu mengungkap praktik korupsi yang tersembunyi dan sulit diidentifikasi dengan metode konvensional.
Baca Juga:Christian Pulisic Buka-bukaan soal Situasinya di AC Milan, Apakah Masih Betah?AC Milan Menang Susah Payah, Conceicao Selebrasi ke Arah Keluarganya, Jelaskan Pemilihan Posisi Reijnders
Pemerintah pusat Tiongkok terus mendorong pemanfaatan AI untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam birokrasi.
Dorongan ini semakin kuat setelah DeepSeek meluncurkan model bahasa besar sumber terbuka yang menantang dominasi teknologi serupa dari Amerika Serikat.
Inovasi ini bahkan menggemparkan dunia keuangan, termasuk Wall Street, karena menunjukkan kemajuan signifikan Tiongkok dalam pengembangan AI.
Dukungan terhadap penerapan AI juga semakin ditekankan dalam dua sesi tahunan, peristiwa politik utama di Tiongkok.
Baik Presiden Xi Jinping maupun Perdana Menteri Li Qiang menyerukan peningkatan pemanfaatan AI dalam berbagai aspek pemerintahan.
Sebagai respons, kota-kota besar seperti Tianjin, Guangzhou, dan Nanjing mulai menerapkan teknologi ini dalam sistem administrasi mereka.