Ultras Juventus Boikot Laga Melawan Fiorentina: "Kalian Tak Pantas Dapat Dukungan Kami"

Para ultras Juventus melakukan protes di JHotel, tempat tim menginap.
Para ultras Juventus melakukan protes di JHotel, tempat tim menginap.
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Musim ini berjalan penuh tantangan bagi Juventus yang sudah kehilangan peluang untuk memperebutkan scudeto musim ini.

Dalam beberapa bulan terakhir, mereka berusaha mengamankan posisi keempat demi tiket ke Liga Champions musim depan.

Selain itu, masa depan Thiago Motta sebagai pelatih juga masih belum jelas, meskipun kontraknya dengan Juventus masih berlaku hingga 2027.

Baca Juga:Monster Loftus-Cheek: Senjata Rahasia AC Milan untuk Taklukkan ComoArrigo Sacchi Tak Setuju Allegri Kembali ke AC Milan: "Fans Milan Terbiasa dengan Kesuksesan Internasional"

Setelah kekalahan telak di kandang melawan Atalanta, Juventus akan menghadapi Fiorentina pada Senin, 17 Maret, dengan harapan bangkit dan kembali ke jalur kemenangan.

Namun, mereka harus melakukannya tanpa dukungan dari sebagian besar penggemarnya.

Kelompok ultras, yang sudah lama kecewa dengan manajemen klub, memutuskan untuk memboikot laga tandang ke Florence.

Dalam pernyataan resminya, Drughi, salah satu kelompok ultras terbesar Juventus, mengumumkan aksi protes mereka.

“Di kandang sendiri, keheningan akan semakin memekakkan telinga. Dan kami tidak akan berada di Florence karena kalian tidak pantas mendapatkan kami,” bunyi pernyataan ultras Juve tersebut.

“Tidak ada kata-kata lagi untuk menggambarkan kemarahan ini! Kalian tidak akan pernah mendapatkan kami seperti yang kalian inginkan! Juve adalah kami,” tegasnya.

Jadwal Padat Juventus dan Masa Depan Thiago Motta

Tanpa dukungan ultras, Juventus harus menghadapi jadwal padat dalam beberapa pekan ke depan.

Setelah laga melawan Fiorentina di Artemio Franchi, mereka akan menjamu Genoa pada 29 Maret, bertandang ke markas Roma pada 6 April, lalu menghadapi Lecce di kandang pada 12 April.

Baca Juga:Mateo Retegui: Raja Gol Bergamo yang Nyaris Jadi Rekan Lautaro di Inter MilanJurnalis Italia: Pertemuan Theo dan Maldini Buat Udara di AC Milan Semakin Beracun

Di sisa musim, Juventus juga akan bertemu Parma, Monza, Bologna, Lazio, Udinese, dan Venezia.

Bagi Thiago Motta, laga melawan Fiorentina bisa menjadi momen penentu yang bisa mengakhiri karirnya di Turin.

Jika gagal meraih kemenangan, Juventus dikabarkan sudah menyiapkan daftar pengganti.

Menurut beberapa sumber, Roberto Mancini menjadi salah satu kandidat utama berkat karisma, pengalaman, dan rekam jejaknya.

Pelatih yang sukses membawa Italia juara Euro 2021 itu memiliki koleksi trofi yang mengesankan, termasuk tiga Scudetto, empat Coppa Italia, dua Supercoppa Italiana, serta gelar domestik di Inggris dan Turki.

Selain pengalaman melatih klub-klub besar seperti Inter dan Manchester City, Mancini dikenal memiliki ketenangan dalam menghadapi tekanan serta fleksibilitas taktis dalam memaksimalkan potensi para pemainnya.

0 Komentar