Berbagai penelitian menunjukkan bahwa faktor utama penyebab banjir di kota ini adalah buruknya sistem drainase, meningkatnya alih fungsi lahan, serta tingginya intensitas curah hujan.
Salah satu titik rawan banjir adalah Jalan A.H. Nasution, Kecamatan Mangkubumi.
Berdasarkan studi bertema “Evaluasi Sistem Drainase dalam Upaya Penggulangan Banjir di Jalan A.H. Nasution Kota Tasikmalaya Menggunakan Program EPA SWMM 5.1” yang dilakukan yakni Lina Lindawati, Pengki Irawan, dan Rosi Nursani, tim peneliti dari Jurusan Teknik Sipil Universitas Siliwangi, ditemukan bahwa sistem drainase di kawasan tersebut tidak berfungsi optimal.
Baca Juga:Punya Banyak Aset Tanah di Tasikmalaya, Eks Dirut Pertamina Nicke Widyawati Miliki Total Harta Kekayaan SeginiMau Jemur Baju Takut Hujan? Ini Dia Prediksi Cuaca Kota Tasikmalaya Hari Ini Kamis 13 Maret 2025 Menurut BMKG
Hal ini diakibatkan penyumbatan oleh sedimen dan sampah. Kapasitas saluran yang kecil semakin memperparah kondisi, menyebabkan air meluap dan menimbulkan genangan di berbagai titik.
“Perlu dilakukan pemeliharaan pada saluran secara berkala, karena banyak sekali drainase yang menjadi dangkal akibat sedimentasi dan sampah yang menumpuk. Perlu adanya penilitian lebih lanjut untuk menerapkan sistem drainase berwawasan lingkungan, yaitu sistem drainase yang bukan hanya membuang air tapi juga dapat menyimpan air untuk memperkecil limpadan seperti
pembuatan lubang resapan biopori maupun sumur resapan.” Demikian tertulis dalam jurnal tersebut.
Dengan banyaknya keluhan dan hasil penelitian yang menguatkan dugaan permasalahan drainase, pemerintah Kota Tasikmalaya diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi banjir yang semakin menjadi permasalahan tahunan. (Ayu Sabrina)