Wall Street Terus Berguncang, Perang Dagang Trump Semakin Memanas

Utang AS
Ilustrasi para investor tengah memantau pergerakan harga saham. (DALL-E)
0 Komentar

NEW YORK, RADARTASIK.ID – Pasar saham AS mengalami fluktuasi yang tajam, dengan Wall Street terus merasakan dampak dari kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump.

Setelah sempat meraih keuntungan besar di awal perdagangan berkat pembaruan inflasi yang menggembirakan, pasar saham AS kehilangan semua kenaikannya setelah negara-negara lain mengumumkan tindakan balasan terhadap kebijakan Trump.

Indeks S&P 500 tercatat turun 0,3% pada perdagangan Rabu siang setelah menghapus lonjakan awal yang mencapai 1,3%.

Baca Juga:Media Italia Sebut Thiago Motta Minta Maaf di Ruang Ganti Juventus Atas Kekalahan Kandang Terbesar Sejak 1967Urus Politik Klub, Giorgio Furlani Ingin Ada Direktur Sepak Bola AC Milan Selain Direktur Olahraga

Ketidakstabilan ini terjadi setelah indeks tersebut sempat jatuh lebih dari 10% dari level tertinggi yang tercatat bulan lalu.

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average mengalami fluktuasi signifikan, bergerak antara kenaikan 287 poin dan penurunan 423 poin.

Pada pukul 11.15 waktu ET (22.15 WIB), indeks Dow turun sebesar 346 poin atau 0,8%, sementara indeks Nasdaq composite mengalami kenaikan 0,2%.

Nasdaq bertahan lebih baik berkat kenaikan saham dari perusahaan-perusahaan seperti Nvidia, Tesla, dan perusahaan-perusahaan terkait kecerdasan buatan (AI).

Saham-saham perusahaan AS yang berpotensi terkena dampak negatif dari perang dagang ini turut mempengaruhi pasar.

Sebagai contoh, saham Brown-Forman, perusahaan di balik produk whiskey Jack Daniel’s, anjlok 7%, sementara Harley-Davidson turun sebesar 5,1%.

Produk-produk seperti bourbon AS dan sepeda motor menjadi salah satu target tarif yang diberlakukan oleh Uni Eropa sebagai respons terhadap tarif 25% yang diterapkan Trump pada baja dan aluminium.

Baca Juga:Taktik Simone Inzaghi Bikin Inter Tak Terkalahkan dengan Cara Baru, Legenda Arsenal dan Man City Lempar PujianIngin Pesan Otomatis Anda Lebih Efektif? Ini 3 Langkah yang Wajib Diterapkan

Presiden Uni Eropa, Ursula von der Leyen, menyatakan penyesalannya terhadap langkah ini dan menegaskan bahwa tarif pada dasarnya adalah pajak yang merugikan bisnis serta konsumen.

”Tarif adalah pajak. Mereka buruk untuk bisnis, dan lebih buruk lagi untuk konsumen,” ungkap Ursula von der Leyen seperti dikutip AP, Rabu, 12 Maret 2025.

Hal ini menimbulkan pertanyaan besar di Wall Street mengenai seberapa besar dampak yang akan ditanggung oleh ekonomi AS akibat kebijakan tarif ini dan kebijakan lainnya yang diterapkan oleh Trump, yang ingin membawa kembali pekerjaan manufaktur ke AS dan memperkecil jumlah pegawai pemerintah.

Meskipun tarif yang diterapkan mungkin lebih ringan dari yang dikhawatirkan, dampak yang lebih luas tetap bisa terjadi.

0 Komentar