TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Fenomena cuaca ekstrem yang melanda wilayah sekitar Purbaratu dan Cibeureum membuat aktivitas jualan di Jalan Lingkar Utara Kecamatan Purbaratu terancam.
Diketahui setiap sore dan Minggu pagi, jalur penghubung Cibeureum dengan Kecamatan Purbaratu dan Cipedes itu selau jadi pasar dadakan.
Oleh karenanya, Pemerintah Kota Tasikmalaya berencana mengambil langkah preventif.
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, menegaskan bencana yang belakangan terjadi menjadi pengingat bagi para pedagang di sana.
Baca Juga:Apa Penyebab Hujan Es di Tasikmalaya?Harga Bitcoin Hari Ini Mulai Naik Lagi, Tren Jangka Panjang atau Rebound Sementara?
Menurutnya, kawasan tersebut perlu mendapatkan perhatian lebih untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa depan.
“Itu juga harus jadi perhatian ya. Kami akan sosialisasikan terkait JB ini. Kejadian saat ini memperlihatkan bahwa berdagang di JB ini tidak aman. Ini juga sebuah perhatian bagi pedagang kaki lima ataupun UMKM yang berjualan di JB. Kami pun akan memberikan imbauan dan langkah untuk mengantisipasi kejadian serupa,” kata Viman, Rabu 12 Maret 2025.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, H Ucu Anwar Surahman, mengamini, bangunan semi permanen dan tenda di kawasan JB berisiko tinggi tersapu angin kencang.
“Ada bangunan yang semi permanen atau tenda-tenda yang memungkinkan terjadi angin kencang sedemikian itu terbawa terbang. Kalau bangunan relatif tidak masalah. Tetapi kalau memang tenda atau bangunan semi permanen apalagi memakai tudung spandex dan kanopi, maka kita bisa lihat sampai berterbangan,” ujar Ucu.
Menurutnya, secara karakteristik, wilayah JB cenderung landai dan terbuka. Tidak banyak pepohonan yang melindungi. Hal ini membuat potensi dampak bencana angin kencang lebih besar.
“Dari sisi kebencanaan, wilayah yang landai, datar, dan tidak ada tegakan itu punya potensi terkena dampak angin kencang,” tambahnya.
Seperti data yang dihimpun BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu menerangkan Kecamatan Purbaratu dan Kecamatan Cibeureum jadi wilayah paling banyak terdampak bencana tersebut.
Baca Juga:Cecep-Asep Diprediksi Unggul di PSU Pilkada Tasikmalaya, Gerindra di Atas AnginRumah Digeledah KPK, Ridwan Kamil: Kami Kooperatif
“Memang Cibeureum dengan Purbaratu dari sisi elevasi landai. Sehingga memungkinkan, ketika angin datang tidak ada tegakkan yang menahan itu. Sehingga angin langsung menerpa pemukiman. Beda dengan wilayah Kawalu dan Bungursari. Ketika angin kencang menerpa akan terhalang oleh bukit dan tegakkan pohon,” jelasnya.