TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Selama bulan suci Ramadan, SDN 1 Sukasari Kota Tasikmalaya tidak hanya fokus pada kegiatan belajar-mengajar, tetapi juga memperbanyak pembiasaan keagamaan untuk memperkuat karakter religius siswa.
Berbagai kegiatan seperti salat duha berjamaah, tadarus Al-Qur’an, dan hafalan surat-surat pendek menjadi bagian dari rutinitas harian di sekolah ini.
Kepala SDN 1 Sukasari, Tuti Suhaeni, menjelaskan bahwa program ini dilaksanakan berdasarkan Surat Edaran Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya serta Surat Edaran Bersama (SEB) Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah serta Menteri Agama No. 2 Tahun 2025.
Baca Juga:Indosat Berdayakan Ekonomi Marbot, Pastikan Jaringan Andal Selama Ramadan dan Libur LebaranIftar Lezat dan Berhadiah di Hotel Santika, Berbuka Sambil Berbagi
Dalam edaran tersebut, sekolah-sekolah diimbau untuk tidak hanya fokus pada pembelajaran akademik, tetapi juga penguatan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan.
“Ramadan adalah momentum yang tepat untuk menanamkan kebiasaan baik kepada siswa. Oleh karena itu, kami menerapkan berbagai kegiatan keagamaan agar mereka tidak hanya memahami agama secara teori, tetapi juga membiasakan praktik ibadah dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Tuti Suhaeni kepada Radar, Rabu (12/3/2025).
Setiap pagi sebelum kegiatan belajar dimulai, siswa terlebih dahulu mengikuti salat duha berjamaah di sekolah. Setelah itu, mereka melanjutkan dengan tadarus Al-Qur’an secara berkelompok, di bawah bimbingan guru agama dan wali kelas.
“Kami ingin membentuk generasi yang cinta Al-Qur’an. Dengan tadarus setiap hari, siswa tidak hanya belajar membaca, tetapi juga memahami makna dan menerapkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan mereka,” jelas Tuti.
Selain itu, siswa juga didorong untuk menghafal surat-surat pendek. Kegiatan ini tidak hanya melatih daya ingat mereka, tetapi juga menanamkan kecintaan terhadap Al-Qur’an sejak dini.
“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi rutinitas selama Ramadan, tetapi juga menjadi kebiasaan baik yang terus dilakukan oleh siswa di kehidupan sehari-hari,” pungkas Tuti. (Fitriah Widayanti)