Ia merasa bahwa timnya pantas mendapat tepuk tangan atas penampilan mereka, meskipun gagal meraih kemenangan.
Simeone juga mengatakan bahwa meskipun ia pergi dengan kekalahan, ia merasa damai dan puas dengan performa timnya.
Dalam konteks kekalahan tersebut, Simeone menyatakan bahwa proses penerimaan kekalahan tidak mudah, terutama dengan cara timnya tersingkir.
Baca Juga:Realisasi Pendapatan dan Belanja Negara Februari 2025 Sesuai Target, Sri Mulyani Ungkap Perkembangan TerbaruBagaimana Desain Kemasan yang Baik Dapat Meningkatkan Penjualan?
Namun, ia menegaskan bahwa timnya harus tetap bangkit dan siap untuk menghadapi lawan besar pada pertandingan berikutnya.
Ia juga menyebutkan bahwa meskipun timnya tiba dalam kondisi lelah dan terluka, mereka akan memberikan segalanya dalam pertandingan yang akan datang.
Mengenai perasaan setelah hampir mengalahkan Real Madrid, Simeone menegaskan bahwa tim lawan adalah salah satu yang terbaik di dunia, dengan prestasi luar biasa seperti memenangkan Liga Champions dua kali.
Simeone juga mengungkapkan rasa hormatnya terhadap kualitas pemain-pemain Real Madrid, yang menurutnya merupakan tim yang sangat sulit untuk dikalahkan.
Simeone juga menanggapi pertanyaan mengenai ”sial” dalam pertandingan.
Ia menegaskan bahwa ia tidak ingin berbicara tentang faktor keberuntungan, melainkan lebih menyoroti rasa bangga terhadap tim yang ia latih.
Ia percaya bahwa timnya telah menunjukkan kualitas yang luar biasa dalam setiap pertandingan dan akan tercatat dalam sejarah proses panjang yang mereka jalani di klub.
Mengenai analisis pertandingan secara keseluruhan, Simeone merasa timnya telah mengendalikan pertandingan dengan sangat baik sepanjang waktu.
Baca Juga:Wall Street Terus Berguncang, Perang Dagang Trump Semakin MemanasMedia Italia Sebut Thiago Motta Minta Maaf di Ruang Ganti Juventus Atas Kekalahan Kandang Terbesar Sejak 1967
Mereka menciptakan beberapa peluang untuk memperbesar skor, meskipun akhirnya kurang presisi dalam penyelesaian akhir.
Sementara itu, meskipun Real Madrid menguasai penguasaan bola, mereka gagal menciptakan peluang gol yang berbahaya.
Simeone merasa bahwa meskipun timnya gagal memenangkan pertandingan, mereka telah melakukan pekerjaan yang luar biasa.
Tentang penalti, Simeone menambahkan bahwa pelaksanaan penalti di pertandingan berbeda dengan latihan. ”Julian tampaknya menyentuh bola saat menendang dan jika wasit melihatnya seperti itu, ya akan begitu,” jelasnya.
Secara keseluruhan, Simeone merasa bangga dengan timnya.
Ia yakin bahwa para pendukung tim menikmati pertandingan tersebut, meskipun hasil akhirnya tidak sesuai dengan harapan.