TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Publik pada dasarnya menginginkan Jalan HZ Mustofa yang saat ini sudah semrawut. Adanya pasar dadakan jelang lebaran membuat jalur pusat kota itu semakin berantakan.
Jalan HZ Mustofa yang merupakan Kawasan Tertib Lalu-lintas (KTL) dan berada di pusat Kota Tasikmalaya. Jalur ini pun bukan hanya dilintasi oleh warga setempat saja, namun mereka yang berasal dari berbagai penjuru Kota Resik ini.
Maka dari itu, sesuatu yang terjadi di jalur ini akan menjadi sorotan dan dirasakan publik secara umum. Termasuk aktivitas pasar dadakan yang setiap tahun membuat lalu lintas Jalan HZ Mustofa menjadi padat.
Baca Juga:Kuasa Hukum Pemilik Lahan Sengketa di Picung Kabupaten Tasikmalaya Angkat BicaraSetiap Tahun Pasar Dadakan Terus Berulang, Pemkot Tasikmalaya Belum Hadir Memberi Solusi
Seperti diungkapkan Bahtiar Mansur (33) asal Kawalu yang mengatakan bahwa tenda-tenda pedagang di Jalan HZ Mustofa akan mengganggu pengguna jalan. Baik itu pejalan kaki di trotoar atau pun pengguna jalan dengan kendaraan. “Itu jalur sudah padat, apalagi ditambah ada tenda, mau parkir juga susah,” ungkapnya.
Untuk itu dia meminta jalan HZ Mustofa tidak dijadikan pasar dadakan sekalipun dengan alasan momen lebaran. Menurutnya para pedagang bisa difasilitasi pemerintah untuk menggunakan lahan lain yang risiko gangguannya lebih minim. “Jadi tidak mengganggu jalan umum,” ucapnya.
Hal serupa diungkapkan Sri Wahyuni (29), warga Purbaratu itu mengatakan pemerintah harus mencegah munculnya pasar dadakan di Jalan HZ Mustofa. Karena tentunya akan membuat jalur tersebut semakin macet. “Itu kan jalan umum jadi bakal macet,” terangnya.
Belum lagi, menurutnya toko-toko pakaian di Jalan HZ Mustofa akan menjadi tertutup aksesnya. Pasalnya terhalangi oleh tenda-tenda pedagang baru di badan jalan atau trotoar. “Lebih baik ngadain di lapangan, seperti bazar Ramadan, jadi gak bikin macet,” ucapnya.
Sejurus dengan itu, Alta Banyu (36) juga mengatakan seharusnya tidak ada pasar dadakan di Jalan HZ Mustofa. Karena akan membuat situasi jalur pusat kota menjadi semrawut. “Suka bikin macet dan bikin jadi kumuh HZ,” ucapnya.
Warga Cipedes itu bukan ingin menghambat pedagang mengais rezeki. Justri dia meminta pemerintah untuk memfasilitasi mereka di area lapangan sehingga tidak mengganggu lalu lintas. “Dikasih tempat khusus, di lapangan mana kek,” tuturnya.