Untuk kronologis kejadian, terang dia, Rabu (12/3/2025) sekitar pukul 19.20 Opik (adik korban) akan mengambil tempe untuk dijual ke daerah Simpang bersama Aan.
Kemudian Opik masuk ke pintu tempat produksi tempe tersebut dan di sana bertemu dengan yang memberitahu kepadanya bahwa ada motor korban.
“Opik ini berniat untuk mencari dan melihat ada motor korban terparkir di depan pintu musala di samping tempat produksi tempe. Lalu Opik mencoba untuk memanggil korban tetapi tidak ada suara atau jawaban,” kata dia.
Baca Juga:Harga Tiket Bus Budiman Jurusan Leuwiliang Bogor-Tasikmalaya Kelas Bisnis AC Jelang Mudik Lebaran 2025Harga Tiket Bus Budiman Jurusan Terminal Benda Bogor-Tasikmalaya Jelang Mudik Lebaran 2025
Selanjutnya, Opik mencoba membuka ruang musala yang tepat berada di samping tempat produksi tempe. Pada saat dibukakan pintu musala Opik melihat korban sudah dalam posisi tergantung.
“Lalu Opik mengangkat korban dan terdengar suara nafas terakhir kemudian temannya Aan mendengar suara teriakan Opik dan langsung melihat korban dengan posisi tergantung,” ucapnya.
“Keduanya langsung menurunkan korban dengan memotong tali menggunakan golok. Kemudian setelah Opik menyuruh Aan mencari bantuan. Sementara Opik pergi ke rumah orang tuanya dengan posisi korban masih di TKP,” kata dia.
Setelah kembali ke TKP, tambah dia, Opik melihat sudah banyak orang dan pada saat itu korban dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Karangnunggal.
“Ketika sampai di Puskesmas, korban dilakukan pemeriksaan oleh petugas jaga namun dinyatakan korban sudah meninggal dunia,” kata dia. (dik)