Camat Ciawi Diduga Tak Netral, Beredar Rekaman Suara Penggiringan Kader Posyandu ke Satu Calon

rekaman suara camat ciawi winardi
gambar ilustrasi: AI
0 Komentar

Dalam acara tersebut, hadir puluhan kader posyandu sebagai perwakilan dari setiap wilayah. Satu posyandu diwakili dua orang.

Winardi menegaskan bahwa saat itu ia tidak memiliki niat untuk membahas politik. Apalagi berkampanye.

“Saya sebagai camat diundang tentang wawasan dan kompetensi. Karena pelayanan puskesmas sudah masuk di ILP. Sehingga kader diberikan tugas lebih,” ujarnya.

Baca Juga:Punya Banyak Aset Tanah di Tasikmalaya, Eks Dirut Pertamina Nicke Widyawati Miliki Total Harta Kekayaan SeginiMau Jemur Baju Takut Hujan? Ini Dia Prediksi Cuaca Kota Tasikmalaya Hari Ini Kamis 13 Maret 2025 Menurut BMKG

Winardi mengaku saat itu ia hanya memberikan wawasan dan motivasi kepada kader.

Kemudian dalam sesi tanya jawab, ada satu orang yang bertanya tentang kesejahteraan perempuan.

Dia pun menjawab bahwa perempuan harus memiliki perwakilan agar aspirasinya terakomodir. Baik di tingkat RT, desa, bupati, maupun anggota DPRD.

“Saya memberikan motivasi, tidak beritikad waktu itu untuk menerangkan bahasa yang mengarah politik. Sebab, menjawab sesuai dengan pertanyaan kader. Makanya, karena ini senitif, maka dibatasi dan hanya untuk internal saja yang hadir saat itu,” ucapnya.

Saat itu, lanjutnya, ia telah memperingatkan peserta agar tidak merekam pembicaraan tersebut karena khawatir bisa disalahartikan di tengah situasi politik yang sensitif.

Namun, keesokan harinya, rekaman suara pembicaraannya muncul di media sosial dan diduga telah diedit dengan tambahan gambar serta narasi yang tidak sesuai konteks acara. Rekaman itu diberi judul “ulah comel”.

Winardi pun merasa dizalimi dan dikhianati. Dalam thumbnail rekaman Winardi tampak mengenakan seragam korpri. Padahal saat kegiatan tersebut ia mengaku tengah menggunakan seragam dinas Khaki.

Baca Juga:Apa Penyebab Hujan Es di Tasikmalaya?Harga Bitcoin Hari Ini Mulai Naik Lagi, Tren Jangka Panjang atau Rebound Sementara?

“Itu terus beredar dan menjadi asumsi publik. Di dalamnya ada gambar dan rekaman, ada yang mengupload lewat tiktok. Gak tahu itu fotonya nyomot dari mana,” katanya.

Mengenai hal ini, Kepala Puskesmas Ciawi, dr Hj Yunike Rosdiana Herman MKM, membenarkan bahwa acara tersebut memang pertemuan kader terkait posyandu ILP terbaru. Ia menegaskan bahwa dalam sambutan Winardi, tidak ada arahan politik.

“Pa camat memberi sambutan sebagaimana biasanya sambutan, mengenai kesehatan terkait posyandu, kader, dan sebagai camat memberi nasehat dan masukan kepada kader, tidak ada yag lain-lain diluar konteks kader,” katanya.

Yunike mengaku, selama mendengarkan dari awal dan akhir, rasanya tidak ada penggiringan terkait calon. Sebab, tidak tahu calonnya juga siapa.

0 Komentar