Pelatih Legendaris yang Pernah Bawa AS Roma Scudetto Ini Kritik Kesombongan Pep Guardiola 

Keseombongan Pep Guardiola
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola. (Manchester City/Instagram)
0 Komentar

Capello lebih lanjut mengkritik Guardiola karena kecenderungannya untuk melakukan eksperimen berlebihan dalam pertandingan-pertandingan penting, yang menurutnya tidak selalu berhasil.

Ia menegaskan bahwa kesombongan Pep Guardiola yang ingin selalu menjadi pusat perhatian dalam pertandingan-pertandingan krusial, bahkan dengan mengubah strategi yang sudah terbukti, justru menghalangi timnya untuk mencapai kesuksesan.

Capello menyatakan bahwa di beberapa kesempatan, Guardiola melakukan perubahan taktis hanya untuk menunjukkan bahwa kemenangan tersebut bukanlah hasil dari para pemain, melainkan hasil dari dirinya sendiri.

Baca Juga:Legenda Juventus Putus Asa Melihat Kehancuran Nyonya Tua, Ini Belum Pernah Terjadi SebelumnyaMedia Italia Sebut Manchester United Ancang-Ancang Salip Juventus untuk Dapatkan Bintang Atalanta

Hal inilah yang menurut Capello menyebabkan Guardiola kehilangan beberapa gelar Liga Champions.

Capello juga mengungkapkan bahwa meskipun Guardiola akhirnya memenangkan Liga Champions bersama Manchester City pada 2023, itu adalah gelar pertama yang ia raih setelah 11 tahun.

”Tahukah kamu apa yang tidak saya sukai dari Guardiola? Arogansinya. Liga Champions yang dia menangkan bersama City adalah satu-satunya di mana dia tidak mencoba sesuatu yang aneh di pertandingan-pertandingan krusial,” jelas mantan pelatih Juventus, AC Milan, dan Real Madrid ini.

Sebelumnya, Guardiola telah dua kali memenangkan Liga Champions dengan Barcelona, pada tahun 2009 dan 2011, dengan tim yang, menurut Capello, malah ”menyebabkan kerusakan besar dalam sepak bola.”

Capello menjelaskan lebih lanjut bahwa meskipun banyak orang menganggap gaya permainan Barcelona di bawah Guardiola sebagai sebuah pencapaian, kenyataannya gaya permainan tersebut malah meniru gaya yang tidak cocok dengan banyak tim, termasuk sepak bola Italia.

Capello mengungkapkan bahwa banyak pelatih di Italia mencoba meniru gaya Barcelona dengan melakukan permainan umpan-umpan pendek yang terus-menerus, yang akhirnya membuat sepak bola Italia kehilangan identitasnya.

Ia menambahkan bahwa meskipun para pemain mencoba mengikuti Guardiola, mereka tidak memiliki kualitas yang sama seperti yang dimiliki oleh pemain Barcelona pada masa itu.

Baca Juga:Lowongan Pekerjaan Meningkat, Tapi Ancaman Perlambatan Ekonomi MenghantuiDeepSeek Mengubah Cara Investor Ritel China Berdagang Saham

Capello juga mengkritik kecenderungan tim-tim Italia untuk mengandalkan penguasaan bola yang berlebihan tanpa ada aksi langsung yang menarik, membuat banyak penonton merasa bosan.

Namun, Capello menyadari adanya perubahan dalam sepak bola.

Ia mengapresiasi langkah Spanyol yang akhirnya mengubah pendekatan mereka, dengan memenangkan Kejuaraan Eropa (Euro) dengan menggunakan dua pemain sayap dan permainan cepat, yang dianggapnya sebagai langkah positif untuk sepak bola modern.

0 Komentar