Gen Z Kota Tasikmalaya Ngaku Sulit Cari Kerja yang Layak, Pilih Merantau Karena di Tasik Gajinya Kecil

sulit mencari kerja di kota tasikmalaya
gambar ilustrasi: AI
0 Komentar

“Ya terpikirkan saya juga ingin merantau. Kalau melihat di Kota Tasikmalaya, rata-rata pekerja khususnya di sektor informal, dibayar tidak sesuai UMR (Upah Minimum Regional),” kata pemuda berusia 22 tahun itu.

Dia menolak namanya disebut. Alasannya malu, karena belum kerja. Tapi juga malas mencari pekerjaan di Kota Tasikmalaya karena gajinya dinilai kecil.

Menurut dia, Pemerintah Kota Tasikmalaya, khususnya Dinas Ketenagakerjaan, seharusnya bisa berbuat lebih banyak dalam menciptakan lapangan pekerjaan.

Baca Juga:Cecep-Asep Diprediksi Unggul di PSU Pilkada Tasikmalaya, Gerindra di Atas AnginRumah Digeledah KPK, Ridwan Kamil: Kami Kooperatif

“Pemerintah Kota Tasikmalaya kalau hanya mengandalkan media sosial seperti ini, sudah seperti influencer. Padahal pemangku kebijakan seharusnya bisa lebih dari itu. Membuka lapangan pekerjaan yang konkret,” tandasnya.

Menurutnya, pemerintah harus menyiapkan lapangan kerja yang sesuai dengan kebutuhan generasi Z agar jumlah pengangguran di kelompok ini tidak semakin meningkat.

“Sebagian besar masyarakat belum puas dengan upaya pemerintah selama ini dalam mengatasi pengangguran. Dengan kondisi tersebut, situasi sulit akan semakin dihadapi generasi muda, terutama gen Z, dalam mendapatkan pekerjaan,” paparnya.

Generasi Z menghadapi berbagai tantangan dalam dunia kerja.

Mereka lahir di tengah revolusi digital, ancaman perubahan iklim, pandemi Covid-19, serta tekanan finansial. Mereka juga kesulitan mendapatkan properti dan membayar biaya pendidikan tinggi.

Kondisi ini mendorong mereka mencari alternatif lain. Seperti memanfaatkan digitalisasi untuk menciptakan peluang kerja sendiri.

Namun, ketidakpastian dalam sektor informal tetap menjadi kekhawatiran.

“Pekerjaan di sektor formal semakin terbatas, sementara di sektor informal belum tentu stabil. Akhirnya, kami mencari kesempatan lain, tapi tetap ada rasa skeptis soal berapa lama ini bisa bertahan dan menghasilkan,” ujar seorang pencari kerja lainnya.

Menanggapi persoalan ini, Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, menilai bahwa persoalan utama bukan semata-mata kurangnya lowongan pekerjaan.

Melainkan ketidaksesuaian antara kualifikasi pencari kerja dengan kebutuhan perusahaan.

Baca Juga:Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya Beri Pesan Mendalam bagi Cecep Nurul Yakin!Wacana Alih Anggaran Mobil Dinas Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi untuk Truk Sampah Masih Diragukan

“Tidak juga. Itu kan salah satu alternatif solusi. Di Tasik juga memang faktanya di lapangan pekerjaan itu, pencari kerja mencari lapangan pekerjaan, dan perusahaan yang punya lapangan pekerjaan susah mencari pekerja,” ujarnya saat menghadiri pertemuan pemuda di Gedung Creative Centre Dadaha Tasikmalaya, Senin (10/3/2025).

0 Komentar