Gen Z Kota Tasikmalaya Ngaku Sulit Cari Kerja yang Layak, Pilih Merantau Karena di Tasik Gajinya Kecil

sulit mencari kerja di kota tasikmalaya
gambar ilustrasi: AI
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Ketersediaan lapangan kerja di Indonesia terus mengalami penurunan. Khususnya dalam tiga tahun terakhir.

Di tengah kebutuhan biaya hidup yang tinggi, kondisi ini berisiko menggerus kesejahteraan masyarakat.

Juga menghambat pertumbuhan kelas menengah, dan memperlambat cita-cita Indonesia menjadi negara maju.

Baca Juga:Cecep-Asep Diprediksi Unggul di PSU Pilkada Tasikmalaya, Gerindra di Atas AnginRumah Digeledah KPK, Ridwan Kamil: Kami Kooperatif

Di Kota Tasikmalaya, situasi ini semakin terasa. Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), terdapat 136.366 penduduk yang berstatus tidak bekerja.

Sementara itu, dalam setahun terakhir, Dinas Tenaga Kerja mencatat 2.948 orang mencetak kartu kuning sebagai tanda masuk daftar pencari kerja.

Mayoritas dari mereka berada dalam usia produktif. Terutama generasi Z yang belum lama lulus sekolah atau kuliah.

Mereka mengaku kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai harapan.

Selain terbatasnya lowongan kerja, Upah Minimum Kota (UMK) Tasikmalaya yang sebesar Rp 2,8 juta juga dianggap tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Hal ini dirasakan oleh Nisa (24), seorang sarjana ekonomi yang lulus pada 2023.

Hingga kini, ia belum memiliki pekerjaan tetap dan mulai mempertimbangkan untuk merantau ke luar daerah.

“Di Tasik bingung kerja apa, kalau ada pun gajinya kecil, masa kerjanya enggak tentu, beban kerjanya besar dan berisiko kadang. Saya kan juga mau meraih sebaik-baiknya karier dengan gelar yang saya raih, sarjana ekonomi,” ujarnya kepada Radar, pada Selasa 11 Maret 2025.

Baca Juga:Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya Beri Pesan Mendalam bagi Cecep Nurul Yakin!Wacana Alih Anggaran Mobil Dinas Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi untuk Truk Sampah Masih Diragukan

Dari total 575.815 penduduk Kota Tasikmalaya, 131.303 diantaranya bekerja sebagai buruh atau pekerja harian lepas. Sementara itu, 39.969 adalah karyawan swasta, 56.389 wiraswasta, dan 7.887 warga bekerja sebagai pedagang.

Meski Kota Tasikmalaya dikenal sebagai pusat industri di Priangan Timur, pembukaan lowongan pekerjaan di berbagai sektor masih belum merata.

Banyak anak muda yang berharap bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan menjanjikan, tetapi realitanya tidak sesuai dengan ekspektasi.

Pemerintah Kota Tasikmalaya mencoba membantu pencari kerja dengan meluncurkan akun Instagram @hayu_gawe.

Isinya adalah informasi mengenai berbagai lowongan kerja di daerah. Namun, upaya ini dinilai belum cukup.

Seorang sarjana dari salah satu sekolah tinggi di Kota Tasikmalaya juga mengaku mulai mempertimbangkan merantau setelah Lebaran nanti.

0 Komentar