DeepSeek Mengubah Cara Investor Ritel China Berdagang Saham

Investor Ritel
Ilustrasi seorang pria melihat monitor komputer dengan tampilan DeepSeek. (DALL-E)
0 Komentar

Namun, meski popularitas DeepSeek terus berkembang, beberapa pihak tetap mengingatkan bahwa terlalu banyak kepercayaan pada AI dapat berisiko.

Analis seperti Larry Cao dari FinAI Research memperingatkan bahwa meskipun model AI tampak mengesankan, mereka belum tentu lebih pintar dari kebanyakan investor manusia pada tahap ini.

Ada kemungkinan efek kawanan di pasar jika terlalu banyak investor yang mengikuti sinyal yang sama tanpa pertimbangan yang mendalam.

Baca Juga:Lucunya Karier Pejabat Asal Tasikmalaya Selalu Tersandung Kasus Korupsi, Terbaru Wanita Berparas Cantik IniBSI Tasikmalaya Menyongsong Era Baru Inklusi Keuangan Syariah dengan Gedung Modern Ramah Lingkungan

Selain itu, meskipun DeepSeek membantu meningkatkan likuiditas pasar, beberapa pihak masih skeptis terhadap kontribusi manajer dana kuantitatif terhadap pasar secara keseluruhan.

Menurut Feng Ji, CEO Baiont Quant, publik kini mulai mempertanyakan peran manajer dana kuantitatif dalam mempengaruhi pasar.

Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa perusahaannya tidak pernah menyebabkan kerugian bagi investor ritel, melainkan justru berperan dalam membuat pasar lebih efisien.

Dengan semakin berkembangnya penggunaan AI dalam dunia investasi, terutama di pasar saham China, perubahan persepsi terhadap teknologi ini menjadi semakin nyata.

Para investor kini lebih mengandalkan model-model kuantitatif yang didorong oleh AI, yang dianggap dapat memberikan solusi cepat dan efisien untuk mengatasi tantangan pasar yang kompleks.

Namun, meskipun banyak yang percaya bahwa AI akan menjadi masa depan dalam perdagangan saham, penting untuk tetap berhati-hati terhadap ketergantungan berlebihan pada teknologi ini, terutama di pasar yang sangat dinamis dan dipengaruhi oleh banyak faktor eksternal. (Sandy AW)

Sumber: SCMP

0 Komentar