TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Pilkada Kabupaten Tasikmalaya, pasangan Cecep Nurul Yakin dan Asep Sopari dinilai berada di atas angin.
Secara kalkulasi dan kekuatan politik, pasangan ini akan sulit dibendung.
Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Toto Izul Fatah.
Menurutnya, pada Pilkada 2024 kemarin, figur Ade Sugianto merupakan kandidat yang paling memiliki kekuatan.
Baca Juga:Rumah Digeledah KPK, Ridwan Kamil: Kami KooperatifKetua PCNU Kabupaten Tasikmalaya Beri Pesan Mendalam bagi Cecep Nurul Yakin!
Statusnya sebagai petahana Bupati Tasikmalaya membuat H Ade punya keterpengaruhan kuat di birokrasi dan simpul-simpul masyarakat.
“Akan tetapi, realitanya Ade-Iip yang sudah unggul dengan meraih 487.854 suara (52,02 persen) gagal dilantik oleh hasil putusan sidang Mahkamah Konstitusi (MK),” ujarnya kepada Radar.
Sehingga, kata Toto, H Ade Sugianto yang merupakan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tasikmalaya, pada akhirnya dinyatakan tidak memenuhi syarat. Kemudian muncul putusan PSU tanpa keikutsertaan H Ade Sugianto.
“Tentu dengan dibatalkannya Ade Sugianto sebagai pemenang, akan mempengaruhi tingkat elektoralnya di Pilkada ulang,” terangnya.
Seperti diketahui di Pilkada ulang ini, PDI Perjuangan mengusung Hj Ai Diantani yang merupakan istri H Ade. Dia akan mendampingi H Iip Miftahul Paoz di Pilkada ulang. Mereka akan berhadapan dengan pasangan Cecep-Asep dan Iwan Saputra-Dede Muksit.
Apalagi, sambung Toto, jika berkaca pada Pilkada Kota Tasikmalaya 2024 akan kehadiran figur perempuan, Hj Ai Diantani- Iip Miptahul Paoz perlu melakukan strategi baru dalam mendulang suara dan meyakinkan publik Kabupaten Tasikmalaya.
“Melihat dari peta politik di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024, yang secara geografis sangat beririsan dengan Kabupaten Tasikmalaya. Baik dari sisi kultur, pakem patriarki yang kental nafas religius daerah dengan segudang santri. Tentu (calon perempuan, red) akan menjadi hal berat,” ungkapnya.
Baca Juga:Wacana Alih Anggaran Mobil Dinas Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi untuk Truk Sampah Masih DiragukanBI Tasikmalaya Siapkan Rp1,8 Triliun untuk Penukaran Uang Ramadan
Apalagi, hadirnya sosok perempuan di Kabupaten Tasikmalaya terpotret masih sulit mendapat tempat di hati publik untuk dijadikan pemimpin di Tasikmalaya.
“Kita contohkan politisi sekaliber Hj Nurhayati Effendi, dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang sukses mendulang suara tinggi di beberapa kali helatan Pileg juga rontok ketika tarung di Pilkada,” paparnya.