Pasca Kecelakaan, Lampu Merah Traffic Light di Pusat Kota Tasikmalaya Diberlakukan 24 Jam

Traffic light, lalu lintas kota tasikmalaya, jalan dokter soekardjo
Sistem lampu merah, kuning dan hijau pada traffic light di simpang Jalan Dokter Soekardjo (Dokar) sudah diberlakukan 24 jam, Minggu (9/4/2025)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tasikmalaya langsung merespons aspirasi warga pasca terjadinya kecelakaan di simpang Jalan Dokter Soekardjo. Lampu merah, kuning dan hijau pada sistem traffic light di simpang tersebut kini berlaku 24 jam.

Kepala Dinas Perhubungan H Asep Maman Permana melalui Kabid Lalin Gumilar mengatakan bahwa pihaknya sudah mendengar apa yang menjadi aspirasi warga. Khususnya mengenai sistem traffic light yang disebut memicu kecelakaan.

“Sekarang sudah diberlakukan 24 jam, jadi malam bukan hanya lampu kuning,” ungkapnya kepada Radar, Minggu (9/3/2025).

Baca Juga:Wali Kota Tasikmalaya Viman Diminta Berani Seperti Dedi Mulyadi, Buat Jalan HZ Mustofa Tetap TertibEmang Berani? Ketegasan di Jalan HZ Mustofa Jadi Pertaruhan Kehormatan Pemkot Tasikmalaya

Hal tersebut bukan hanya diberlakukan di traffic light simpang Jalan Dokar saja. Namun berlaku serupa untuk lampu lalu lintas di simpang Masjid Agung, simpang Cimulu dan beberapa persimpangan lainnya.

“Karena ketika kita mengubah manajemen di satu persimpangan, maka berdampak pada persimpangan di sekitarnya,” terangnya.

Namun Gumilar menekankan bahwa pada prinsipnya, kecelakaan bukan dipicu oleh traffic light yang berwarna kuning. Karena jika dipahami maknanya, lampu kuning merupakan simbol isyarat agar berhati-hati. “Bukan malah tetap tancap gas,” jelasnya.

Perlu dipahami juga oleh masyarakat khususnya pengendara soal etika dasar berlalu lintas. Seharusnya hal itu juga sudah terbangun secara naluriah ada atau tidak ada traffic light. “Etika dasarnya, ketika pengendara menghadapi persimpangan maka harus memperlambat laju kendaraan dan mengecek arus dari kanan dan kiri,” ucapnya.

Sementara, pihaknya sudah mengecek rekaman ATCS pada saat kecelakaan tersebut. Di mana kedua pengendara baik motor maupun mobil dalam kondisi melaju kencang. “Motor kencang, mobil juga kencang,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah kecelakaan kerap terjadi di persimpangan Jalan Dokter Soekardjo (Dokar). Seperti dituturkan Pedagang kopi Bringkod yang berada dekat lokasi, Dwi Februana (52) mengatakan bahwa di bulan Ramadan saja, setidaknya sudah tiga kali terjadi kecelakaan lalu lintas. “Pertama motor sama mobil, terus motor dengan motor, sekarang yang lukanya paling parah motor dengan mobil,” tuturnya.(rangga jatnika)

0 Komentar