PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Ratusan hektare sawah terendam air laut di empat desa di Kecamatan Cimerak, Pangandaran. Padi yang ditanam pun terancam mengalami gagal panen.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran Yadi Gunawan mengatakan, telah mengecek kondisi sawah terendam air laut tersebut.
Menurutnya, ada empat desa yang terdampak rendaman air laut itu, yakni Legokjawa, Kertamukti, Batumalang dan Masawah.
Baca Juga:Destinasi Wisata di Garut Ini Masih Jarang Orang Tahu, Ini Daftar dan LokasinyaBPK Temukan Kelebihan Pembayaran Rp 5,4 Miliar pada Paket Pekerjaan di Pangandaran, Baru Dikembalikan Sebagian
Kata dia, di Legokjawa, wilayah yang terendam air sekitar 40 hektare. Kemudian Desa Masawah 50 hektare, Desa Kertamukti 7 hektare dan Batumalang 20 hektare. “Jadi total 117 hektare,” katanya saat dihubungi Radartasik.id, Minggu 9 Maret 2025.
Diduga, genangan air laut tersebut disebabkan pengendapan atau megu di Muara Legokjawa. Air laut kemudian meluber ke area pesawahan dan membanjirinya.
Sementara luasan sawah yang terdampak mencapai 117 hektare. “Sebenarnya masih banyak yang tidak terdampak oleh genangan air laut tersebut, masih ada yang bisa panen,” ucapnya.
Yadi mengatakan dari yang terdampak itu ada beberapa yang mendapat asuransi. Ketika memenuhi syarat, akan ada penggantian biaya tanam. “Per hektarenya Rp 6 juta,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya akan mengusulkan bantuan benih kepada mereka yang terdampak kepada pihak provinsi.
Sementara itu, Bupati Pangandaran Citra Pitriyami mengatakan dirinya langsung on the spot ke area pesawahan yang terendam air laut. Memantau kondisi terkini akibat kejadian. “Hari ini kami turun langsung ke lapangan” ujarnya.
Perempuan nomor satu di Pangandaran itu menyampaikan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk membantu petani yang terdampak.
Baca Juga:Ngabuburit Asyik di Ramadan Fair Pangandaran, Dari Mulai Berburu Takjil Hingga OlahragaPemkab Pangandaran Diminta Transparan Terkait Progres Kelebihan Pembayaran pada 23 Proyek
Citra menuturkan, bukan hanya di wilayah Cimerak saja, tetapi Citra juga melirik sawah seperti di daerah Padaherang yang rawan banjir. (Deni Nurdiansah)