Perang Sarung Nyaris Terjadi di Cipedes Tasikmalaya, Polisi Amankan Tujuh Remaja

perang sarung kota tasikmalaya
Polisi menunjukkan sarung yang didapat dari para remaja yang hendak perang sarung Minggu pagi. (IST)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tim Maung Galunggung Polres Tasikmalaya Kota berhasil menggagalkan aksi perang sarung yang diduga akan terjadi di Jalan Bojong, Kelurahan Cipedes, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Minggu (9/3/2025) dini hari.

Dalam operasi tersebut, tujuh remaja diamankan beserta sejumlah sarung yang telah dimodifikasi.

Kasat Samapta Polres Tasikmalaya Kota, AKP Hartono, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan dari warga mengenai aktivitas sekelompok remaja yang berkumpul di lokasi tersebut.

Baca Juga:Wacana Alih Anggaran Mobil Dinas Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi untuk Truk Sampah Masih DiragukanBI Tasikmalaya Siapkan Rp1,8 Triliun untuk Penukaran Uang Ramadan

Berdasarkan informasi yang diterima, mereka diduga akan melakukan perang sarung, sebuah aksi yang sering berujung pada keributan dan mengganggu ketertiban umum.

Menindaklanjuti laporan tersebut, Tim Maung Galunggung segera bergerak ke lokasi untuk melakukan pengecekan.

Setibanya di tempat kejadian, petugas mendapati sekelompok remaja sedang berkumpul.

Saat diperiksa, mereka membawa sarung yang telah dililit dan dimodifikasi, yang diduga akan digunakan sebagai senjata dalam perang sarung.

“Setelah menerima laporan, kami langsung menuju lokasi dan mendapati sejumlah remaja berkerumun sambil membawa sarung yang telah dimodifikasi. Kami segera mengamankan mereka untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar AKP Hartono.

Polisi kemudian membawa tujuh remaja tersebut ke Polres Tasikmalaya Kota untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Pihak kepolisian juga akan melakukan pembinaan agar mereka tidak mengulangi perbuatannya dan memahami dampak negatif dari perang sarung.

“Kami akan memberikan pembinaan kepada mereka agar tidak terlibat dalam kegiatan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Perang sarung ini memang sering dianggap sebagai hiburan atau tradisi, tetapi pada kenyataannya dapat memicu konflik antar kelompok dan bahkan merusak fasilitas umum,” terang AKP Hartono.

Baca Juga:Dear…Wali Kota Tasikmalaya: Publik Ingin Tahun Ini HZ Mustofa Tidak Jadi Pasar Dadakan!PDIP Tetapkan Pengganti Ade Sugianto, Sosoknya Sudah Bisa Ditebak Publik

Ia menambahkan bahwa kepolisian berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama di bulan Ramadan, di mana perang sarung kerap terjadi pada malam hingga dini hari menjelang sahur.

Oleh karena itu, patroli akan semakin diperketat di berbagai titik rawan guna mencegah aksi serupa terjadi kembali.

“Kami akan terus meningkatkan patroli, terutama saat dini hari menjelang sahur, untuk memastikan situasi tetap kondusif. Kami juga mengimbau para orang tua agar lebih mengawasi aktivitas anak-anaknya, sehingga tidak terlibat dalam aksi-aksi yang dapat merugikan diri sendiri dan lingkungan sekitar,” jelasnya. (Rezza Rizaldi)

0 Komentar