Efisiensi Anggaran Kota Banjar Diperkirakan Rp 46 Miliar, Perjalanan Dinas Paling Banyak Dipangkas

Efisiensi anggaran
Ketua DPRD Kota Banjar Dadang R Kalyubi
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Banjar memperkirakan besaran efisiensi anggaran sekitar Rp 42 miliar sampai Rp 46 miliar. Efisiensi tersebut tidak terjadi di eksekutif, melainkan juga di legislatif.

“Ya, di tahun ini kita lakukan efisiensi anggaran mengikuti Inpres Presiden Prabowo Subianto,” ucap Ketua DPRD Kota Banjar Dadang R Kalyubi, Minggu 9 Maret 2025.

Menurutnya, pembahasan terkait efisiensi anggaran masih dilakukan di tingkat eksekutif. Nanti akan disampaikan ke DPRD Kota Banjar untuk diparipurnakan.

Baca Juga:Destinasi Wisata di Garut Ini Masih Jarang Orang Tahu, Ini Daftar dan LokasinyaJerit Buruh di Garut yang Terancam Kena PHK Massal Usai Pabrik Bulu Mata Tiba Tiba Tutup

Ketika pembahasan selesai, akan diparipurnakan dalam KUA PPAS hasil semua kegiatan yang ada di eksekutif maupun legislatif yang dipangkas.

“Kan di dalam Inpres jelas, yang dipotong perjalanan dinas sebesar 50 persen, dan kegiatan lainnya. Ya secepatnya disampaikan untuk diparipurnakan,” tegasnya.

Efisiensi anggaran tidak hanya dilakukan pemkot, tapi di seluruh Indonesia. Pihaknya pun harus melaksanakan Inpres tersebut.

“Ya itu kan instruksi presiden, jadi semua harus melaksanakan. Bukan pasrah, tapi ada belanja anggaran yang diefisiensi,” jelasnya.

Pihaknya berharap tahun 2026 bisa kembali normal seperti biasa. Tidak ada lagi efisiensi anggaran apapun.

Diberitakan sebelumnya, Pemkot Banjar tengah melakukan penyesuaian Inpres tersebut. Hingga saat ini masih proses penggodokan.

Wali Kota Banjar H Sudarsono mengatakan, ada tujuh poin efisiensi anggaran yang tertuang dalam dalam Inpres tersebut, salah satunya pemotongan perjalanan dinas 50 persen.

Baca Juga:Posnu Endus Dugaan Pungli Pengurusan Izin Operasional Madrasah Diniyah di Kemenag Kota BanjarWali dan Wakil Wali Kota Banjar Sidak Pasar dan Gudang Bulog, Sebut Harga Stabil

“Selain itu, membatasi belanja untuk kegiatan yang bersifat seremonial, kajian, studi banding hingga belanja yang bersifat pendukung,” ucapnya.

Orang nomor satu di Kota Banjar itu menyebut perkiraan besaran efisiensi anggaran di tahun 2025 mencapai Rp 42 miliar sampai Rp 46 miliar.

Kabid Anggaran Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Banjar Sutriat mengatakan proses perhitungannya harus detail.

“Arahan dari Wali Kota, Wakil Wali Kota dan Sekda disampaikan rambu-rambu pelaksanaan efisiensi. Selanjutnya tinggal eksekusi secara teknis,” jelasnya. (Anto Sugiarto)

0 Komentar