Budayakan Tertib di Kota Tasikmalaya! Jangan Sampai Jalan HZ Mustofa Dipenuhi Tenda Pedagang

Jalan hz mustofa kota tasikmalaya, tenda pedagang baju lebaran
Gerobak pedagang berjejer di Jalan HZ Mustofa Kita Tasikmalaya, Jumat (7/3/2025). Menjelang lebaran, jalir Kawasan Tertib Lalu Lintas Kota Tasikmalaya ini pun kerap dipenuhi ratusan tenda pedagang.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Maraknya pedagang musiman dari kaca mata pemerintah dipandang sebagai kultur atau budaya. Padahal eksistingnya mengganggu ketertiban karena di lokasi yang tidak sesuai peruntukan.

Setelah banyaknya titik jalan di Kota Tasikmalaya yang menjadi pasar dadakan, sampai nanti lebaran populasinya berpotensi semakin marak. Termasuk di Jalan HZ Mustofa yang setiap menjelang lebaran dipadati tenda-tenda pedagang.

Budayawan Tasikmalaya Tatang Pahat mengatakan bahwa aktivitas perdagangan memang bisa dinilai menjadi sebuah kultur atau budaya. Kendati demikian, perlu dilakukan di tempat yang semestinya.

Baca Juga:Menjelang Buka Puasa, Ratusan Warga Mengantre Nasi Kotak Gratis dari HDCI TasikmalayaRawan Kecelakaan, Sistem Traffic Light Simpang Jalan Dokter Soekardjo Tasikmalaya Perlu Dievaluasi

“Aktivitas berdagangnya, jajanan takjilnya, memang bisa punya nilai budaya, tapi bukan berarti tempatnya di jalan atau trotoar,” ungkapnya kepada Radar, Jumat (7/3/2025).

Jika aktivitas tersebut dilakukan tidak ditempat yang sesuai dan bahkan mengganggu ketertiban, menurutnya sudah salah kaprah. Karena hal tersebut tidak lebih dari kebiasaan buruk karena menjadi tidak tertib. “Apa mau Kota Tasikmalaya disebut punya budaya tidak tertib,” ucapnya.

Menurutnya justru budaya tertib yang harusnya digaungkan oleh pemerintah dan para tokoh. Karena dengan budaya yang tertib, pendatang akan merasa nyaman datang ke Kota Tasikmalaya. “Jadi biasakan tertib, sehingga Kota Tasikmalaya ini bisa dikenal dengan budaya tertibnya,” terangnya.

Supaya tidak menghalangi aktivitas perekonomian, bukan berarti warga yang ingin jualan jajanan takjil sampai nanti pakaian lebaran dihalangi. Di sini pemerintah justru harus memfasilitasi mereka dengan menyediakan tempat yang representatif tanpa mengganggu ketertiban. “Jadi difasilitasi di tempat yang semestinya,” ucapnya.

Jalan HZ Mustofa yang saat ini dipenuhi PKL, menjelang lebaran akan ditambah dengan tenda-tenda pedagang pakaian. Ini bisa menjadi titik awal Pemkot Tasikmalaya menjaga ketertiban dengan pimpinan daerah yang baru. “Jangan sampai tenda-tenda pedagang nantinya malah dibiarkan oleh pemerintah, apalagi Jalan HZ Mustofa merupakan salah satu wajah Kota Tasikmalaya,” ucapnya.

Kota Tasikmalaya digagas menjadi pusat perdagangan di wilayah Priangan Timur. Menurutnya Ramadan ini bisa menjadi pintu masuk agar hal tersebut terealisasi secara tertata. “Jadi dikonsep oleh pemerintah secara tertib,” tuturnya.

0 Komentar