Aksi Sweeping Warung Buka Siang di Garut Viral, Kedatangan Anggota Satpol PP Jadi Sorotan

Aksi sweeping
Forkopimda Kabupaten Garut saat melaksanakan rapat koordinasi di ruang Pamengkang, Sabtu 8 Maret 2025. (Agi Sugiana/Radartasik.id)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Kabupaten Garut kembali dibikin heboh dengan beredarnya video sekelompok massa melakukan aksi sweeping warung. Video itu viral di media sosial.

Dalam video itu, nampak sejumlah orang mendatangi warung yang diduga buka siang hari di momen Ramadan. Di warung itu, terlihat beberapa orang tengah duduk santai sembari minum kopi.

Ada perbincangan yang terjadi antara sekelompok orang yang melakukan aksi sweeping dan pengunjung warung. Di akhir video, pengunjung warung bersitegang dengan tiga orang dari massa yang datang.

Baca Juga:Destinasi Wisata di Garut Ini Masih Jarang Orang Tahu, Ini Daftar dan LokasinyaJerit Buruh di Garut yang Terancam Kena PHK Massal Usai Pabrik Bulu Mata Tiba Tiba Tutup

Video itu beredar di media sosial salah satunya di Instagram. Sejumlah akun mengunggah video tersebut. Banyak pro dan kontra membanjiri komentar postingan.

Kepala Satpol PP Kabupaten Garut Usep Basuki Eko mengatakan, kejadian tersebut berlangsung Rabu 5 Maret 2025 lalu.

“Menurut informasi dari anggota, terjadi Rabu kemarin di Jalan Ibrahim Adjie dan di sekitar Guntur,” ucapnya, Sabtu 8 Maret 2025.

Eko mendapat informasi bahwa massa bergerak dengan kendaraan sepeda motor. Namun, entah apa yang terjadi, massa diduga melakukan perusakan di area warung. “Kami tentunya sangat menyayangkan aksi itu bisa terjadi,” katanya.

Yang menjadi sorotan masyarakat yakni kemunculan personel Satpol PP di video tersebut. Hal tersebut memunculkan dugaan Satpol PP tak bertindak saat peristiwa itu terjadi.

“Kejadian ini terjadi saat kami melakukan patroli untuk menyosialisasikan Maklumat Ramadan. Kebetulan di jalan kami berpapasan dengan massa, kemudian diikuti oleh anggota,” jelasnya.

Kata Eko, anggota Satpol PP datang ke sana untuk melerai. Tapi karena anggotanya menggunakan mobil, sedangkan massa menggunakan motor, sehingga tiba lebih lambat ke TKP.

Baca Juga:Ribuan Orang di Garut Kehilangan Pekerjaan, Karyawan Pabrik Bulu Mata Berharap Haknya Segera Dibayar Wabah Penyakit Mulut dan Kuku di Garut Tembus 700 Kasus, 40 Hewan Mati

Eko mengakui ada kelalaian anggotanya saat itu. Berdasarkan hasil pemeriksaan,mereka dianggap lalai karena tidak segera melapor ke markas dan meminta bantuan.

“Akhirnya Komisi Disiplin memberikan teguran kepada empat orang yang bertugas, karena tidak segera meminta bantuan anggota patroli lain untuk bersama menangani massa yang jumlahnya jauh lebih banyak,” katanya.

Di sisi lain, ia mengimbau pemilik warung menaati Maklumat Ramadan yang dikeluarkan Pemkab Garut.

0 Komentar