Saksi lainnya, Eka Juliardi (55) mengatakan kecelakaan tersebut menimbulkan suara benturan yang cukup keras. Menurutnya hal itu menunjukkan bahwa kendaraan yang mengalami tabrakan sedang dalam kecepatan yang cukup tinggi. “Benturannya lumayan kencang, warga juga langsung berdatangan ke lokasi,” tuturnya.
Pedagang kopi Bringkod di Jalan Dokar yang posisinya dekat dengan lokasi lokasi kejadian, Dwi Februana (52) mengatakan di persimpangan tersebut cukup sering terjadi kecelakaan, khususnya di malam hari. Di bulan Ramadan saja yang belum sepekan, setidaknya sudah tiga kali terjadi kecelakaan lalu lintas. “pertama motor sama mobil, terus motor dengan motor, sekarang yang lukanya paling parah motor dengan mobil,” imbuhnya.(rangga jatnika)
(rga)