BANDUNG, RADARTASIK.ID— Setelah dikalahkan Persib 4-1, ini pembelaan pelatih Persik Kediri Marcelo Rospide.
Persik Kediri masih belum mampu mengakhiri tren tanpa kemenangan yang kini sudah berlangsung selama delapan pertandingan.
Dalam laga pekan ke-26 BRI Liga 1 2024/2025, Rabu (5/3), Persik harus mengakui keunggulan pemimpin klasemen Persib Bandung setelah tumbang dengan skor 1-4 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Baca Juga:Jelang Lawan Persib, Semen Padang Merana, Tak Kuasa Menahan Gempuran Dewa UnitedCerita Seru! 2 Bobotoh Emak-Emak Nostalgia Nobar Persib Bandung vs Persik Kediri: Sekarang Terbayarkan
Pada babak pertama, Persik mengalami kesulitan menghadapi duel udara, yang berujung pada kebobolan dua gol.
Nick Kuipers dan Ryan Kurnia sukses membobol gawang Persik lewat sundulan.
Memasuki babak kedua, pelatih Persik, Marcelo Rospide, mencoba mengubah keadaan dengan menerapkan pola permainan yang lebih terbuka.
Upaya tersebut sempat membuahkan hasil ketika Majed Osman memperkecil ketertinggalan melalui eksekusi penalti pada menit ke-63.
Namun, perjuangan Persik semakin berat setelah Francisco Pereira Carneiro menerima kartu merah pada menit ke-72.
Kondisi ini membuat timnya semakin frustrasi, hingga akhirnya kebobolan dua gol tambahan dari David da Silva dan Beckham Putra, yang memanfaatkan transisi cepat Persib.
Rospide menilai bahwa timnya tampil cukup baik di babak pertama dan mengalami peningkatan pada babak kedua sebelum insiden kartu merah terjadi.
Baca Juga:JAWABAN Jujur Robby Darwis Pilih Persib vs Timnas Indonesia, Ajat Sudrajat vs Yusuf Bachtiar?Menangis Haru Usai Cetak Gol, Gelandang Persib Ryan Kurnia Memuji Teman-Temannya
Ia mengakui bahwa kehilangan satu pemain selalu menjadi tantangan besar dalam sepak bola, yang pada akhirnya membuat timnya kesulitan untuk mengimbangi permainan lawan.
Persik, yang sempat menempati posisi empat besar pada pekan ke-18, kini harus puas berada di peringkat ke-11 dengan koleksi 34 poin dari 26 pertandingan.
Rospide menilai bahwa persaingan di liga semakin ketat, mengingat tim papan bawah pun kini mampu mengalahkan tim-tim papan atas.
Menurutnya, setiap pertandingan menjadi lebih kompetitif, sehingga tidak ada jaminan kemenangan bagi tim mana pun.
“Setiap laga persaingan sangat ketat, tim papan bawah bisa kalahkan di papan atas, begitu juga sebaliknya. Aku katakan bahwa persaingan jauh lebih ketat,” ujarnya.