RADARTASIK.ID – Para investor tengah memantau dengan cermat apakah Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan menggunakan ide-ide yang tidak biasa untuk mengatasi masalah utang AS yang terus meningkat, setelah Trump bersikeras tidak akan memangkas manfaat kesehatan dan pensiun yang populer.
Diberitakan Reuters, Rabu, 5 Maret 2025, beberapa penasihat Trump telah menyarankan ide-ide yang cukup tidak konvensional, seperti memaksa negara-negara asing untuk menukar surat utang AS (Treasuries) dengan obligasi yang lebih murah untuk mengurangi beban pembayaran bunga.
Selain itu, mereka juga mengusulkan penjualan kartu residensi kepada individu kaya dari luar negeri dengan harga mencapai $5 juta per kartu.
Baca Juga:Dolar AS Tertekan Perang Dagang Trump, Kebijakan Fiskal Jerman Gegerkan Pasar Obligasi, Bitcoin TerkoreksiPertarungan Miliarder, Elon Musk Gagal Hentikan Rencana OpenAI Menjadi Perusahaan Laba
Dengan utang AS yang kini mencapai $36 triliun—lebih dari 120% dari produk domestik bruto (PDB) tahunan—dan semakin meningkat akibat pengeluaran pemerintah yang melebihi pendapatan pajak, para investor di pasar obligasi AS, saham, dan mata uang mulai menaruh perhatian besar pada langkah-langkah yang diajukan Trump.
Pada tahun lalu, defisit anggaran AS tercatat lebih dari 6% dari PDB, meski Menteri Keuangan Scott Bessent mengungkapkan keinginan untuk menguranginya setengahnya.
Pemerintahan Trump juga telah meluncurkan inisiatif agresif untuk memotong pengeluaran federal melalui pembentukan Departemen Efisiensi Pemerintah Elon Musk (DOGE).
Di samping itu, pemerintahan tersebut berencana untuk meningkatkan pendapatan negara dengan mengenakan tarif tinggi terhadap impor dari negara mitra dagang seperti China, Meksiko, dan Kanada.
Meski demikian, lebih dari selusin investor dan ekonom yang diwawancarai oleh Reuters menyatakan bahwa hasil dari upaya-upaya tersebut belum terlihat jelas.
Mereka juga menekankan bahwa ide-ide lain yang tak biasa sulit memberikan dampak signifikan terhadap situasi fiskal AS.
Sebagai contoh, pertukaran utang yang dipaksakan dengan negara asing bisa merusak kredibilitas utang AS dan mengguncang sistem keuangan global.
Baca Juga:Apple MacBook Air Terbaru Hadirkan Chip M4 dan AI Canggih dengan Harga Lebih TerjangkauEther Hampir Terkena Likuidasi Besar, Waspadai Level-Level Kritis Berikut
Langkah semacam itu, menurut mereka, akan bertentangan dengan tujuan Bessent untuk menurunkan imbal hasil obligasi AS 10 tahun yang menjadi acuan utama biaya pinjaman di seluruh ekonomi.
Ekonom Larry Summers, yang pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan AS pada masa pemerintahan Presiden Bill Clinton, menilai bahwa upaya untuk memanipulasi imbal hasil obligasi jangka panjang melalui rekayasa finansial atau politik memiliki prospek yang terbatas.