RADARTASIK.ID – Paulo Fonseca mendapat rekor skorsing setelah terlibat bentrokan dengan wasit dalam laga Lyon vs Brest.
Mantan pelatih AC Milan yang kini menangani Lyon itu dijatuhi larangan selama sembilan bulan oleh Komisi Disiplin LFP.
Dalam pernyataan resminya, LFP menyatakan bahwa Fonseca dilarang memasuki bangku cadangan, ruang ganti wasit, serta semua fungsi resmi hingga 30 November 2025.
Baca Juga:Jadi Pahlawan Kemenangan Liverpool di Kandang PSG, Alisson Becker: Itu Mungkin Penampilan Terbaik SayaHasil Liga Champions: 10 Pemain Barcelona Tumbangkan Benfica di Lisbon
Hingga 15 September 2025, larangan bagi Fonseca juga mencakup akses ke ruang ganti pemain, lapangan, dan terowongan stadion.
Kronologi Insiden
Insiden bermula saat VAR meninjau potensi penalti untuk Brest di menit-menit akhir pertandingan Ligue 1 pada akhir pekan lalu saat Lyon unggul 2-1.
Fonseca, yang marah dengan keputusan tersebut, melakukan intimidasi fisik terhadap wasit Benoît Millot.
Ia terlihat mendekati Millot dengan kepala hampir menanduk, sambil melontarkan hinaan dalam bahasa Portugis.
Tingkah laku agresif itu membuatnya mendapat hukuman berat, yang menjadi salah satu skorsing terlama bagi pelatih di Ligue 1.
Lyon Bela Fonseca: Skorsing 9 Bulan Dinilai Tidak Adil
Di sisi lain, Olympique Lyonnais menyatakan ketidaksetujuannya terhadap skorsing sembilan bulan yang dijatuhkan kepada Fonseca.
Klub menilai hukuman tersebut berlebihan dan dipengaruhi oleh faktor eksternal karena meyakini pelatih mereka tidak berniat mencelakai wasit.
Baca Juga:Hasil Liga Champions: Liverpool Kalahkan PSG, Bayern Munchen Menangkan Derby JermanInter Taklukkan Feyenoord 2-0, Lautaro Martinez Pecahkan Rekor Sandro Mazzola
“Lyon tidak menyetujui bahwa pelatih kami dihukum bukan hanya berdasarkan tindakannya sendiri,” bunyi pernyataan resmi klub.
“Itu adalah reaksi emosional, tanpa niat nyata untuk menyerang wasit secara fisik,” sambungnya.
Lyon bahkan menduga bahwa keputusan tersebut tampaknya dipengaruhi oleh situasi arbitrase di Prancis yang membuat mereka berencana melakukan banding.
“Mengingat sanksi yang tampaknya dipengaruhi oleh konteks yang merugikan dalam perwasitan Prancis, kami sedang mempertimbangkan semua opsi untuk mengajukan banding,” lanjut pernyataan klub.