RADARTASIK.ID – Pada awal Maret 2025, sebuah laporan dari perusahaan outplacement global, Challenger, Gray & Christmas, mengungkapkan lonjakan signifikan dalam jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) di Amerika Serikat selama bulan Februari.
Diberitakan Reuters, PHK massal yang diumumkan oleh berbagai perusahaan di AS mengalami kenaikan tajam hingga 245%, mencapai angka 172.017 pemutusan.
Lonjakan ini merupakan yang tertinggi sejak Juli 2020, ketika ekonomi global masih dalam cengkeraman pandemi Covid-19.
Baca Juga:Dolar Tak Menarik, China dan Eropa Menantang, Model Ekonomi AS Tidak Lagi Dapat DiandalkanTrump vs Utang AS, Bagaimana Ide-Ide Radikal Bisa Mengubah Takdir Ekonomi Global?
Menariknya, angka ini juga mencatatkan jumlah tertinggi untuk bulan Februari sejak Resesi Besar yang terjadi 16 tahun lalu.
Salah satu penyebab utama lonjakan PHK massal di AS ini adalah pemangkasan pekerjaan di sektor pemerintahan federal, yang berperan besar dalam pengumuman pemutusan hubungan kerja tersebut.
Berdasarkan data dari Challenger, Gray & Christmas, sekitar 62.242 pekerjaan yang terkait dengan lembaga pemerintah federal mengalami pemutusan pada bulan Februari, yang berasal dari 17 lembaga yang berbeda.
Secara keseluruhan, pada dua bulan pertama tahun ini, sekitar 62.530 pekerja di sektor pemerintah telah kehilangan pekerjaan mereka, mengalami lonjakan dramatis sebesar 41.311% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024.
Pemerintah AS, yang selama ini dianggap sebagai penyedia lapangan pekerjaan yang signifikan, tampaknya sedang berada di jalur pemangkasan besar-besaran.
Langkah-langkah ini terutama dipicu oleh kebijakan penghematan dan efisiensi yang diterapkan oleh Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), yang dipimpin oleh miliarder teknologi Elon Musk.
Kebijakan ini berfokus pada pengurangan pengeluaran publik yang menyebabkan pembekuan dana dan pemotongan anggaran besar-besaran, yang berujung pada pemecatan ribuan pekerja, termasuk ilmuwan, penjaga hutan, dan staf lainnya yang bekerja untuk pemerintah federal.
Baca Juga:Dolar AS Tertekan Perang Dagang Trump, Kebijakan Fiskal Jerman Gegerkan Pasar Obligasi, Bitcoin TerkoreksiPertarungan Miliarder, Elon Musk Gagal Hentikan Rencana OpenAI Menjadi Perusahaan Laba
Pemerintahan Trump yang menganggap bahwa pemerintah federal terlalu bengkak dan boros, memanfaatkan DOGE untuk melaksanakan pemangkasan anggaran.
Namun, kebijakan ini mendapatkan tentangan dari beberapa pihak, termasuk sistem peradilan.
Pada minggu lalu, seorang hakim federal mengeluarkan keputusan sementara yang memblokir perintah dari pemerintah untuk melakukan pemecatan massal terhadap ribuan karyawan yang baru saja dipekerjakan oleh Departemen Pertahanan dan lembaga federal lainnya.
Selain dampak langsung pada tenaga kerja pemerintah, pemangkasan pengeluaran DOGE juga mempengaruhi sektor swasta.