GARUT, RADARTASIK.ID – Kebijakan larangan sekolah mengadakan study tour ke luar kota oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendapatkan berbagai respon. Salah satunya dari Disparbud Kabupaten Garut.
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Disparbud Kabupaten Garut Aam Pathulloh memandang hal tersebut bertujuan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan dalam kegiatan study tour.
Kata dia, dengan membatasi kunjungan ke luar daerah, diharapkan sektor wisata lokal bisa berkembang. “Dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat setempat,” ucapnya, Kamis 6 Maret 2025.
Baca Juga:Destinasi Wisata di Garut Ini Masih Jarang Orang Tahu, Ini Daftar dan LokasinyaJerit Buruh di Garut yang Terancam Kena PHK Massal Usai Pabrik Bulu Mata Tiba Tiba Tutup
Aam menyambut kebijakan itu sebagai upaya mengoptimalkan potensi wisata lokal. Tentu, kata dia ada tantangan dalam penyesuaian kebijakan, tapi dampak positifnya cukup besar, terutama dalam meningkatkan kunjungan wisatawan.
Ia menilai study tour memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan pariwisata, khususnya di Kabupaten Garut.
“Dengan kebijakan baru ini, Insya Allah kegiatan itu akan ada di Garut, termasuk siswa siswi dari kabupaten/kota di Jawa Barat,” katanya.
Selama ini, kota kota seperti Yogyakarta dan yang lainnya menjadi tujuan utama study tour beberapa SMP, SMA/SMK di Garut.
“Sektor wisata edukasi dapat menjadi salah satu pilar utama dalam meningkatkan pendapatan daerah serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat,” katanya.
Lebih lanjut, kata Aam, dengan kebijakan itu destinasi wisata di Garut memiliki kesempatan lebih besar untuk dikenal dan dikunjungi pelajar dari berbagai daerah di Jawa Barat.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan dan memperkuat citra Garut sebagai destinasi edukasi dan rekreasi unggulan.
Baca Juga:Bangunan MTsN 3 Cisewu Ambruk Akibat Bencana di Garut, Butuh Rp 600 Juta untuk PerbaikanHak Karyawan Pabrik Bulu Mata Harus Didahulukan, BPJS Kesehatan Akhirnya Dibayar Pemkab
Pihaknya pun akan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan agen tour and travel di Kabupaten Garut terkait dengan hal ini.
“Tentu dalam waktu dekat kami akan menyiapkan berbagai program promosi wisata edukasi, termasuk kerja sama para agen, travel dan pelaku usaha lainnya termasuk dengan sekolah-sekolah untuk pembuatan paket wisata edukatif,” katanya.
Ia menjabarkan beberapa wisata edukasi di Kabupaten Garut mulai dari TWA Gunung Papandayan, Situ dan Candi Cangkuang, Desa Wisata Saung Ciburial dan Desa Wisata Sindang Kasih, Situ Bagendit serta Sentra Batik Garutan dan Jaket Kulit Garut.