Di Kota Tasikmalaya, Pedagang Bebas Jualan di Jalan Selama Bulan Ramadan

Pedagang Pasar ramadan kota tasikmalaya, izin pemerintah, pemkot tasikmalaya
Warga bergerombol membeli jajanan di pedagang yang melapak di Jalan Dadaha Kota Tasikmalaya, Kamis (6/3/2025)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Para pedagang bisa dibilang bebas untuk berhimpun untuk berjualan di tempat-tempat strategis selama bulan Ramadan. Pemerintah memaklumi hal tersebut dan menilai fenomena pasar dadakan ini menjadi kultur di bulan puasa.

Dari informasi yang dihimpun Radar, hampir semua jalan-jalan dan ruang publik strategis saat ini berubah menjadi pasar dadakan. Di mana banyak pedagang yang menjual jajanan takjil baik minuman atau makanan.

Beberapa lokasi yang terpantau, pasar dadakan bulan Ramadan bisa terlihat di banyak lokasi. Dari mulai simpang Lingajaya, Jalan Lingkar Utara, Dadaha, Parakan honje (Parhon), Jalan Lukmanul hakim, Pedestrian Jalan Cihideung, Simpang Kersanagara, Cieunteung Gede, dan titik lainnya.

Baca Juga:Lahan Parkir RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya Sempit, Didominasi Kendaraan Milik Pegawai Rumah SakitJadi Prioritas! Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Pertimbangkan Belanja Truk Sampah Baru

Meskipun tidak berizin, namun pemerintah tidak begitu mempersoalkan fenomena tersebut. Bahkan data terkait titik atau jalan yang digunakan aktivitas dagang pun tidak ada.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya H Asep MP mengaku pihaknya belum memonitor lokasi-lokasi jalan atau ruang parkir yang digunakan untuk berjualan. Meskipun dia akui fenomena tersebut terjadi di bulan Ramadan. “Untuk datanya kita belum ada,” ujarnya kepada Radar, Kamis (6/3/2025).

Untuk beberapa titik, memang dia akui ada informasi namun bukan secara resmi. Namun pihaknya tidak mengeluarkan perizinan apapun untuk aktivitas perdagangan di wilayah jalan. “Ya karena memang jalan itu fungsinya untuk lalu lintas kendaraan, bukan untuk berdagang,” katanya.

Soal water barrier dinas perhubungan yang digunakan untuk menutup jalur di Jalan Lingtar, dia mengaku tidak tahu menahu. Ditegaskannya bahwa Dishub tidak pernah menutup jalan untuk aktivitas pasar ramadan. “Itu bukan ditutup oleh dinas perhubungan,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya Apep Yosa Firmansyah mengaku belum meninjau secara langsung kondisi Pasar Ramadan. Menurutnya hal itu sesuatu yang tidak bisa ditahan karena sudah menjadi budaya. “Sudah menjadi kultur di bulan Ramadan,” ungkapnya, Rabu (5/3/2025).

Soal perizinannya, diakui tidak ada dasar untuk pemerintah dalam mengeluarkan izin. Ada pun warga yang berkonsultasi mengenai lokasi yang akan dijadikan pasar Ramadan. “Kalau perizinan kan di OSS, paling ada yang konsultasi saja,” ucapnya.

0 Komentar