El Salvador Lanjutkan Pembelian Bitcoin Sebagai Aset Cadangan Strategis Meski Diminta Berhenti oleh IMF

bitcoin elsalvador addoption
ilustrasi: AI
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Presiden El Salvador, Nayib Bukele, menegaskan bahwa pemerintahnya tidak akan berhenti membeli Bitcoin untuk memperkaya cadangan strategis negara, meskipun mendapat permintaan dari Dana Moneter Internasional (IMF) agar menghentikan akumulasi mata uang kripto tersebut.

Pada 3 Maret 2025, IMF mengajukan permintaan baru dalam perjanjian fasilitas dana senilai $1,4 miliar untuk El Salvador.

Salah satu klausul dalam perjanjian tersebut mengharuskan sektor publik negara itu untuk menghentikan pembelian Bitcoin secara sukarela.

Namun, Bukele dengan tegas menolak permintaan tersebut.

Baca Juga:Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Larang Permintaan THR ke Pabrik: "Perusahaan Sudah Bayar Pajak"Para Pengunjung Keluhkan Pelayanan Parkir di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya!

“Tidak, ini tidak akan berhenti. Jika tidak berhenti saat dunia mengucilkan kami dan sebagian besar ‘bitcoiner’ meninggalkan kami, maka tidak akan berhenti sekarang dan tidak akan berhenti di masa depan,” tulis Bukele dalam sebuah unggahan di platform X pada 4 Maret.

Selain melarang pembelian Bitcoin, IMF juga meminta El Salvador menghentikan aktivitas penambangan Bitcoin serta membatasi penerbitan utang atau instrumen keuangan lain yang dikaitkan dengan Bitcoin oleh sektor publik.

Namun, pemerintah El Salvador tetap melanjutkan pembelian Bitcoin, dengan setidaknya satu keping Bitcoin dibeli setiap hari sejak 4 Maret sebagai bagian dari inisiatif perbendaharaan negara.

Menurut data dari Kantor Bitcoin Nasional El Salvador, negara tersebut saat ini memiliki 6.101 Bitcoin senilai sekitar $534,5 juta.

Sejak mulai membeli Bitcoin pada September 2021, El Salvador kini menjadi negara dengan cadangan Bitcoin terbesar keenam di dunia, hanya tertinggal dari Amerika Serikat, China, Inggris, Ukraina, dan Bhutan.

El Salvador juga mencatatkan sejarah sebagai negara pertama yang menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.

Keputusan El Salvador untuk menjadikan Bitcoin sebagai mata uang cadangan strategis telah membantu mengurangi utang negara secara signifikan.

Baca Juga:Solusi Banjir Karawang, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Putuskan Bangun 1000 Rumah PanggungKemendagri Siap Bantu Anggaran PSU Daerah Tapi dengan Catatan Sebagai Berikut

Nilai investasi negara dalam aset digital ini telah meningkat lebih dari dua kali lipat, mendukung upaya Bukele dalam mengurangi ketergantungan keuangan El Salvador pada dolar AS.

Kesepakatan IMF $1,4 Miliar dan Tekanan terhadap Bitcoin

Pada Desember 2024, El Salvador mencapai kesepakatan pendanaan senilai $1,4 miliar dengan IMF, yang mengharuskan negara itu untuk mengurangi keterlibatannya dalam proyek Bitcoin.

Beberapa syarat dalam perjanjian tersebut mencakup penerimaan Bitcoin yang bersifat sukarela dan pembayaran pajak yang tetap dilakukan dalam dolar AS.

0 Komentar