Pabrik Sepatu di Garut Beroperasi, Dedi Mulyadi: Tak Perlu Ada Lamaran Kerja

dedi mulyadi
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat hadir pada acara grand opening PT Ultimate Noble Indonesia di Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Senin 3 Maret 2025. (tangkapan layar YouTube KDM Channel)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi hadir pada peresmian pabrik sepatu PT Ultimate Noble Indonesia (PT UNI) di Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Senin 3 Maret 2025.

Pada acara grand opening itu, Dedi Mulyadi berbicara soal permasalahan rekrutmen tenaga kerja di perusahaan.

KDM, sapaan Dedi Mulyadi, menginstruksikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut untuk mendata jumlah angkatan kerja di setiap kecamatan.

Baca Juga:Apakah Bisa Beli Tiket Timnas Indonesia vs Bahrain Lebih dari 1 Tiket? Simak Penjelasan dari PSSIMeski di Kandang Australia, Suporter Timnas Indonesia Membludak, PSSI Upayakan Ada Penambahan Tiket

Menurutnya, Pemkab Garut harus memiliki database angkatan kerja agar nantinya memudahkan pembuka lapangan kerja dalam melakukan perekrutan.

”(Jumlah angkatan kerja) masukkan dalam sistem database, kemudian sebutkan kualifikasi, keahliannya,” jelasnya dikutip dari akun YouTube KDM Channel, Selasa 4 Maret 2025.

KDM menyampaikan dengan adanya database angkatan kerja maka tidak perlu lagi ada lamaran kerja.

Lamaran kerja, kata dia, menimbulkan permasalahan bagi para pelamar.

”Menurut saya tidak usah ada lamaran kerja, harus dihapus. Karena lamaran kerja itu menimbulkan kerumunan, membuat persyaratan, menimbulkan harapan,” tambah KDM.

Ke depan, dia menginginkan tidak ada lagi lamaran kerja jika ingin masuk ke perusahaan. Sistem database, menurutnya dapat menjadi solusi penerimaan tenaga kerja.

Lanjutnya, HRD tidak perlu repot dalam perekrutan tenaga kerja karena sudah ada database yang di dalamnya terdapat kualifikasi dan keahlian yang dibutuhkan perusahaan.

”HRD nanti tinggal lihat database, calon tenaga kerja mana yang kualifikasinya dibutuhkan,” terangnya.

Baca Juga:Jepang Amankan Tiket Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia dapat Keuntungan, Minimal 1 Poin Lawan AustraliaPersaingan Emil Audero dan Maarten Paes Bakal Sulitkan Australia, Pelatih Timnas Indonesia Tinggal Memilih

Melalui sistem database ini, HRD dapat menceklis nama-nama angkatan kerja yang bisa dipekerjakan.

Dedi menyebut nama yang memenuhi kualifikasi nanti bisa dipanggil untuk mengikuti sesi wawancara dan dilanjutkan ke tahap training.

”Manager HRD mencentang nama-nama itu, kemudian dia memanggilnya untuk interview, kemudian dilatih bekerja,” ucapnya.

Dia tak menginginkan adanya lagi antrean orang yang melamar kerja. Menurutnya, sudah saatnya sistem penerimaan kerja di upgrade.

Dengan cara ini, dia menilai pencari kerja tidak perlu mengeluarkan biaya saat akan melamar ke perusahaan.

0 Komentar