Investor Mulai Menganggap Serius Trump saat Pasar Keuangan Menghadapi Penurunan

impor kayu
Donald Trump, Presiden Amerika Serikat. (Donald Trump/Instagram)
0 Komentar

Harga futures menunjukkan adanya pemotongan suku bunga AS sekitar 75 basis poin tahun ini, sebuah peningkatan signifikan dari sekitar 50 basis poin dua minggu sebelumnya.

Dalam situasi ini, sektor-sektor defensif seperti properti dan kesehatan menjadi pilihan yang lebih menarik bagi investor yang mencari perlindungan.

Meskipun perusahaan-perusahaan yang terlindungi seperti produsen baja AS mungkin akan diuntungkan, kenaikan harga yang lebih tinggi sepanjang rantai pasokan bisa menambah ketidakpastian.

Baca Juga:Tips Memilih Jasa Epoxy Lantai di TasikSeorang Kapitalis Ventura Respons Tuduhan Konflik Kepentingan Terkait Cadangan Kripto AS

Kejutan Kebijakan yang Memicu Ketidakpastian di Pasar Mata Uang

Penurunan dolar AS menjadi salah satu perubahan paling mencolok dalam perdagangan mata uang, yang semula dipandang sebagai investasi yang aman.

Pada Januari lalu, dolar AS menjadi taruhan terbesar dalam hampir satu dekade, namun kini posisi ini berubah drastis.

Para spekulan yang awalnya mengharapkan penguatan dolar justru mengambil posisi short terhadap dolar dan memegang posisi long pada yen Jepang, yang bahkan mencatatkan rekor tertinggi dalam beberapa minggu terakhir.

Dolar juga turun hampir 1% terhadap euro dalam dua sesi perdagangan terakhir.

Penurunan ini terjadi karena imbal hasil AS merosot, sementara imbal hasil Eropa justru meningkat, seiring persiapan Eropa untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan di tengah mundurnya AS dari Ukraina.

Di Gedung Putih, Trump mengkritik negara-negara seperti China dan Jepang yang dianggap memanipulasi mata uang mereka dengan cara menahan nilai tukar terlalu rendah.

Namun, beberapa analis berpendapat bahwa dolar AS kemungkinan akan terus melemah jika kebijakan ini berlanjut.

Baca Juga:4 Pertanyaan yang Belum Terjawab Tentang Cadangan Kripto Trump, Apa Saja? Ini UlasannyaPerubahan Drastis di Pasar Kripto, Apa yang Membuat Bitcoin Kembali Melorot Hingga di Bawah $87.000?

Menurut Hoe Lon Leng, kepala aliran valuta asing global di Nomura, kebijakan ini bisa jadi pukulan terakhir bagi mereka yang berharap dolar AS akan menguat lebih jauh.

Jika baik China maupun AS tidak ingin melihat dolar menguat lebih lanjut terhadap yuan, maka dolar diprediksi akan terus menurun.

Perspektif Investor

Meskipun gejolak pasar belum tergolong besar, banyak analis masih melihat adanya ruang untuk negosiasi perdagangan yang bisa meredakan ketegangan.

Namun, dengan kebijakan yang tidak konsisten dan penuh kejutan, harapan untuk adanya terobosan kesepakatan semakin menipis.

Tidak ada yang bisa memastikan apakah Trump hanya menggertak atau benar-benar akan melanjutkan kebijakan agresifnya.

0 Komentar