Protes Anti-DOGE di Tesla Ancam Laba dan Reputasi CEO Terkaya

Tesla
Warga Amerika Serikat melakukan unjuk rasa besar-besaran di luar toko Tesla Serikat pada Sabtu, 1 Maret 2025. (Tangkapan layar YouTube NEWS9 Live)
0 Komentar

BOSTON, RADARTASIK.ID – Demonstrasi besar-besaran terjadi di luar toko-toko Tesla di seluruh Amerika Serikat pada Sabtu, 1 Maret 2025.

Para pengunjuk rasa ini memprotes kebijakan CEO Tesla, Elon Musk, yang dianggap memiliki pengaruh besar dalam kebijakan pemerintah AS, khususnya terkait pengurangan anggaran federal yang diarahkan oleh Presiden Donald Trump.

Demonstrasi ini merupakan bagian dari fenomena protes yang semakin berkembang di Amerika Utara dan Eropa, yang menentang peran disruptif Musk dalam politik dan kebijakan publik.

Baca Juga:Impor Kayu Terancam Kena Tarif 25 Persen, Apa Dampaknya bagi Ekonomi AS dan Dunia?Bitcoin Anjlok 28 Persen, Apa yang Terjadi di Pasar Crypto?

Sejumlah kelompok liberal dan kritikus kebijakan Trump berharap bahwa dengan mengorganisir protes terhadap Tesla, mereka dapat memengaruhi publik untuk mengurangi dukungan terhadap perusahaan mobil listrik tersebut.

Tesla, yang dikenal sebagai produsen mobil listrik paling bernilai di dunia, menjadi sasaran utama dalam upaya ini.

Beberapa kelompok bertujuan untuk memberi stigma pada pembelian Tesla dengan harapan dapat mempengaruhi penjualan kendaraan listrik tersebut.

Nathan Phillips, seorang ahli ekologi berusia 58 tahun dari Newton, Massachusetts, yang ikut serta dalam protes di Boston, mengungkapkan bahwa mereka ingin memberikan dampak ekonomi langsung terhadap Tesla.

”Kami bisa membalas Elon,” ungkap Phillips pada Sabtu seperti dikutip AP.

Ia berpendapat bahwa dengan memboikot Tesla dan mengimbau orang lain untuk menjual saham serta kendaraan mereka, mereka dapat menekan perusahaan tersebut secara finansial.

Peran Musk dalam Kebijakan Pemerintah

Elon Musk, yang juga memimpin beberapa perusahaan lain seperti SpaceX dan platform media sosial X, telah mendukung kebijakan Presiden Trump untuk mengurangi pengeluaran federal dan memangkas tenaga kerja pemerintah.

Baca Juga:Tak Dihiraukan, Warga Arcamanik Bandung Tolak Alih Fungsi Gedung Serbaguna Jadi Tempat PeribadatanHedge Fund Tinggalkan Saham AS, Fokus ke Asia, Apa Dampaknya bagi Pasar?

Tindakannya, yang melibatkan pemotongan ribuan pekerjaan federal dan pembatalan kontrak, mendapat kecaman dari banyak pihak.

Para pengkritik menilai bahwa langkah-langkah tersebut tidak hanya melanggar kekuasaan Kongres dalam mengendalikan anggaran negara, tetapi juga memberi peluang bagi Musk untuk memperkaya diri.

Musk, yang sangat berpengaruh dalam kebijakan ini, telah mengarahkan kebijakan Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) untuk merestrukturisasi berbagai sektor pemerintahan, termasuk penutupan beberapa bagian penting seperti Badan Pembangunan Internasional AS.

Tindakan ini tidak hanya menimbulkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap pekerja dan kebijakan sosial, tetapi juga memicu reaksi keras dari banyak kelompok di dalam dan luar negeri.

0 Komentar