RADARTASIK.ID – Pada akhir Februari 2025, data yang dihimpun oleh Goldman Sachs menunjukkan bahwa hedge fund global telah menjual lebih banyak saham daripada yang mereka beli, dengan angka penjualan terbesar dalam setahun terakhir.
Keputusan ini sebagian besar didorong oleh prediksi mereka bahwa harga saham akan terus menurun.
Catatan tersebut merujuk pada periode antara 21 hingga 27 Februari 2025, yang mencerminkan meningkatnya sentimen negatif di pasar saham.
Baca Juga:Vinicius Junior Mencapai 300 Pertandingan Bersama Real Madrid, Namun Kekalahan Terjadi di VillamarinGigi Mbappe Bermasalah, Real Madrid Kalah Menyakitkan, Ancelotti Ungkap Alasan Kegagalan di Betis
Sentimen pesimis ini ternyata tidak hanya terbatas pada satu wilayah atau sektor tertentu.
Sebaliknya, hal ini terjadi secara global, dengan penurunan paling signifikan tercatat di Amerika Utara dan beberapa bagian Asia.
Bahkan, sebagian besar sektor perusahaan, kecuali layanan komunikasi, menunjukkan penurunan yang serupa.
Hal ini menandakan bahwa ketidakpastian ekonomi semakin merambah hampir semua aspek pasar saham.
Di sektor kesehatan, misalnya, hedge fund lebih banyak melakukan penjualan melalui posisi short, dengan penurunan yang hampir mencapai level tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Setelah enam minggu berturut-turut membeli saham di sektor ini, hedge fund kini semakin pesimis terhadap prospek sektor kesehatan, yang mencerminkan perubahan signifikan dalam sentimen pasar.
Selain itu, prediksi pada penurunan saham ETF (Exchange-Traded Fund) yang terdaftar di AS, baik yang berfokus pada saham besar maupun kecil, meningkat sebesar 5,4% pada pekan tersebut di kalangan klien Goldman Sachs.
Selama periode tersebut, saham-saham global mengalami penurunan yang signifikan.
Baca Juga:Inter Terhimpit Krisis Cedera, Bisa Jadi Bencana di Panggung Liga ChampionsFederico Dimarco Memberikan Pembaruan Cedera dan Menyebut Golnya sebagai Salah Satu Terbaik dalam Kariernya
Indeks MSCI, yang mengukur pergerakan saham di seluruh dunia, tercatat turun sekitar 3%.
Penurunan ini terjadi di tengah kekhawatiran tentang eskalasi perang dagang dan laporan dari pembuat chip, Nvidia, yang gagal menghidupkan kembali rally kecerdasan buatan (AI) di Wall Street.
Kejadian ini memperburuk ketidakpastian ekonomi yang sudah ada, menambah tekanan bagi investor di pasar saham global.
Goldman Sachs juga mencatat bahwa selama beberapa bulan terakhir, laju pengambilan risiko oleh hedge fund telah melambat secara signifikan.
Banyak manajer portofolio yang mulai mengalihkan investasi mereka dari saham AS dan lebih memilih untuk berfokus pada saham Asia, mencerminkan perubahan strategi dalam menghadapi ketidakpastian pasar yang terus meningkat.