CIAMIS, RADARTASIK.ID – Pimpinan Daerah Hima Persis Tasikmalaya Raya periode 2025-2026 menggelar Sarasehan Keluarga Besar Hima Persis Tasikmalaya Raya yang diadakan di Albaik Coffee, Ciamis.
Acara pada 28 Februari 2025 ini dihadiri oleh pengurus dan kader Hima Persis Tasikmalaya Raya, serta Majelis Penasehat Organisasi dan Ikatan Alumni Hima Persis (Ikahimapi) Tasikmalaya Raya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Majelis Presidium Ikahimapi, Tuan Andri Nurkamal, menyampaikan sambutan yang penuh makna mengenai sinergitas yang ingin dibangun oleh pengurus PD Hima Persis Tasikmalaya Raya.
Baca Juga:Transformasi Digital di Priangan Timur, Telkom Perkenalkan Data Center NeuCentrIXNewcastle United Menangkan Perburuan Bintang Muda yang Dikejar Barcelona dan Real Madrid
Ia menyambut baik upaya-upaya yang tengah dijalankan untuk memperkuat organisasi dan memperbesar dampak positifnya.
Sebagai bagian dari sambutannya, Tuan Andri berbagi sebuah kisah yang memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya kemampuan untuk bertahan dan memaksimalkan potensi yang dimiliki dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Kisah ini mengisahkan tentang legenda basket dunia, Michael Jordan, pada masa kecilnya di New York, Amerika Serikat.
Ketika itu, Jordan hidup dalam kondisi ekonomi yang sulit dan harus menghadapi kenyataan hidup yang keras.
Suatu saat, ayah Michael Jordan meminta anaknya untuk menjual pakaian bekas.
Pakaian pertama yang dijual hanya laku seharga 1 dolar.
Kemudian, pakaian kedua dijual dengan harga yang lebih tinggi, yaitu 2 dolar.
Namun, Jordan menyadari bahwa harga tersebut masih terlalu rendah, dan akhirnya ia memutuskan untuk meminta bantuan temannya yang bisa menggambar untuk menghias pakaian tersebut dengan desain yang menarik.
Baca Juga:Arsenal Di Ambang Perombakan Besar, Siapa yang Akan Dijual untuk Pendanaan Transfer Musim Panas?Misi Cari Pengganti Andre Onana di Manchester United Terancam Gagal, Barcelona Ikut Kejar Joan Garcia
Hasilnya, pakaian tersebut terjual dengan harga 25 dolar, jauh lebih tinggi dari harga awal.
Selanjutnya, Jordan berhadapan dengan tantangan yang lebih besar, yaitu menjual pakaian ketiga yang harus terjual dengan harga 2000 dolar.
Untuk mencapainya, ia berpikir kreatif dan berusaha keras.
Suatu hari, ia mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan tanda tangan seorang artis terkenal.
Dengan penuh semangat, Jordan mengumumkan bahwa bajunya telah ditandatangani oleh sang artis, dan tak disangka, harga baju tersebut melonjak menjadi 25.000 dolar.
Dari kisah ini, Tuan Andri menyampaikan sebuah pesan yang sangat mendalam: bahwa suatu hal yang awalnya tampak tidak bernilai pun dapat memiliki nilai yang luar biasa apabila kita mampu memaksimalkan potensi diri dan berpikir kreatif.