Kecurigaan tentang manipulasi kualitas BBM di Pertamina ternyata telah beredar sejak lama di media sosial.
Pada tahun 2022, seorang netizen dengan akun @yo2thok mengungkapkan hasil uji otomatis yang dilakukan terhadap kadar oktan Pertalite.
Hasilnya mengejutkan: kadar oktan Pertalite yang seharusnya berada di angka 90, ternyata hanya mencapai 86.
Baca Juga:Prediksi Barcelona vs Real Sociedad di La Liga 2025: Misi Blaugrana Menjaga TahtaDolar Menguat, Saham Teknologi Terpukul, Apa yang Terjadi di Pasar Global?
Hal ini mengarah pada dugaan adanya mark-up harga dan pengoplosan bahan bakar yang merugikan konsumen.
Akun @yo2thok bahkan menuliskan dalam cuitannya, ”Ini namanya perampokan, dan aparat melempem seperti kerupuk kena air.”
Meskipun pihak Pertamina sempat menghubungi netizen tersebut dengan janji akan menunjukkan hasil uji laboratorium, hingga saat ini janji tersebut tidak pernah dipenuhi.
Sebuah cuitan lain juga muncul dari akun @penyayaaaaaaang, yang menduga bahwa produk Pertamax yang dijual oleh Pertamina sebenarnya hanya Pertalite yang diberi label berbeda.
Dugaan ini semakin menguat setelah terungkapnya kasus yang melibatkan petinggi Pertamina. (Sandy AW/JPC)