Nvidia sendiri melaporkan bahwa pendapatan dari Blackwell mencapai $11 miliar pada kuartal keempat, menjadikannya sebagai produk dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah perusahaan.
CEO Nvidia, Jensen Huang, menyatakan bahwa permintaan terhadap chip ini sangat tinggi dan diperkirakan akan terus meningkat.
”Permintaan untuk Blackwell sangat luar biasa,” ungkap Jensen Huang dikutip Bloomberg.
Baca Juga:Kebakaran Hebat Melanda Pasar Manis Ciamis, Kios Pakaian dan Kelontongan Ludes Terbakar, Warga Pasar Jaga KiosKolaborasi Telkom Witel Priangan Timur dan Hipmi Kota Tasikmalaya, Indibiz Creator Connect Dorong Digitalisasi
Meskipun angka pendapatan kuartal keempat melampaui perkiraan analis, margin pertumbuhannya adalah yang terkecil sejak Februari 2023.
Laba bersih juga hanya sedikit lebih tinggi dari ekspektasi, dengan selisih yang paling kecil sejak November 2022.
Saham Nvidia yang sebelumnya mencatatkan lonjakan luar biasa pada 2023 dan 2024 kini telah turun 2,2% sejak awal tahun 2025, menandakan bahwa pasar mulai lebih berhati-hati terhadap prospek perusahaan ini.
Nvidia Tetap Mendominasi Pasar AI
Meskipun menghadapi tantangan, Nvidia masih menjadi pemain dominan dalam industri AI.
Selama dua tahun terakhir, perusahaan ini menikmati lonjakan besar dalam belanja AI global, yang membuat pendapatannya berlipat ganda.
Banyak perusahaan teknologi terbesar di dunia menginvestasikan puluhan miliar dolar untuk membangun pusat data yang canggih, dan Nvidia tetap menjadi pemasok utama prosesor untuk menjalankan perangkat lunak AI.
Jensen Huang, yang telah menjadi wajah dari revolusi AI, terus aktif mempromosikan teknologi ini di berbagai belahan dunia.
Baca Juga:Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia dan Sumber Kekayaan Mereka yang Tidak Semua Orang TahuSpekulasi Kepergian Arda Guler dan Endrick, Ancelotti Ungkap Rencana Jangka Panjangnya di Real Madrid
Ia meyakini bahwa AI masih berada dalam tahap awal pertumbuhannya dan akan semakin menyebar dalam berbagai aspek ekonomi global.
Pada kuartal keempat yang berakhir 26 Januari, pendapatan Nvidia mencapai $39,3 miliar, sesuai dengan perkiraan rata-rata analis, meskipun beberapa proyeksi sempat menargetkan hingga $42 miliar.
Yang menarik, angka ini lebih besar dibandingkan pendapatan tahunan Nvidia dua tahun lalu, yang hanya $27 miliar.
Laba bersih per saham tercatat 89 sen, lebih tinggi dari perkiraan analis di angka 84 sen.
Huang optimistis bahwa perusahaan akan terus mencatatkan pertumbuhan yang kuat pada 2025.
Divisi pusat data, yang kini menjadi mesin utama pertumbuhan Nvidia, menghasilkan pendapatan sebesar $35,6 miliar, melampaui ekspektasi analis yang memperkirakan $34,1 miliar.
Sementara itu, pendapatan dari sektor gaming—yang sebelumnya merupakan bisnis inti Nvidia—mencapai $2,5 miliar, lebih rendah dari estimasi $3,02 miliar. Pendapatan dari sektor otomotif juga tercatat sebesar $570 juta.