RADARTASIKK.ID – Mata uang kripto, seperti Bitcoin dan Ethereum mengalami penurunan tajam dalam beberapa hari terakhir, dengan mayoritas aset digital berada di zona merah.
Kondisi ini menimbulkan kepanikan di kalangan investor, terutama bagi mereka yang berinvestasi dalam mata uang kripto, Bitcoin dan ekosistem Ethereum.
Pada kamis (27/2/2025) pukul 06:23 WIB, dari 25 kategori aset kripto, sebanyak 20 kategori berada di zona merah, satu kategori dalam kondisi stagnan, dan hanya empat kategori yang mengalami penguatan dalam 24 jam terakhir.
Baca Juga:Harga Bitcoin Terjun Bebas! Anjlok 25% dari Puncaknya, Akankah Makin Rontok?Gejolak Besar di Pasar Kripto ! Harga Bitcoin Anjlok US$ 12.000 dalam 3 Hari! Inilah Penyebab dan Dampaknya
Para penggemar mata uang kripto, Bitcoin dan Ethereum kini menghadapi tekanan besar di tengah meningkatnya kekhawatiran makroekonomi.
Bitcoin mengalami penurunan drastis di bawah US$90.000 untuk pertama kalinya sejak November.
Bahkan, harga Bitcoin saat ini telah jatuh di bawah US$85.000, mencatat penurunan lebih dari 7% dalam waktu seminggu.
Ekosistem Ethereum pun tak luput dari dampak negatif ini. Ethereum, yang merupakan jaringan blockchain terbesar setelah Bitcoin, mengalami tekanan besar karena aksi jual yang dilakukan investor dalam beberapa hari terakhir.
Banyak token berbasis Ethereum mengalami pelemahan signifikan, termasuk token DeFi dan NFT.
Faktor Penyebab Anjloknya Harga Bitcoin dan Ethereum
Beberapa faktor utama yang menjadi penyebab anjloknya harga Bitcoin dan Ethereum meliputi:
1. Kebijakan Ekonomi AS
Rencana Presiden AS, Donald Trump, untuk mempertahankan tarif tinggi terhadap impor dari Kanada dan Meksiko memicu kekhawatiran akan perang dagang yang lebih luas.
Baca Juga:Pasar Kripto! Whale Dogecoin Jual DOGE dalam Jumlah Besar, Pasar Panik?Pasar Kripto! Dogecoin Siap Tembus $1? Panshibi (SHIBI) Justru Siap Meledak dengan Potensi 50x Lipat!
Kebijakan ini meningkatkan ketidakpastian ekonomi global, menyebabkan investor menjual aset berisiko tinggi seperti Bitcoin dan Ethereum.
2. Pergeseran Kepercayaan ke Stablecoin
Penggunaan blockchain semakin meningkat, tetapi bukan pada token asli seperti Bitcoin dan Ethereum.
Sebaliknya, stablecoin mulai mendapatkan utilitas nyata karena lebih murah dan mudah digunakan dibandingkan alat keuangan tradisional.
Jika tren ini berlanjut, Bitcoin dan Ethereum bisa menghadapi tantangan yang lebih besar.
3. Aksi Jual Investor pada ETF Bitcoin Spot
Investor melakukan aksi jual besar-besaran pada ETF Bitcoin Spot dalam beberapa hari terakhir.
Data menunjukkan bahwa pada 25 Februari, 11 ETF Bitcoin Spot di Amerika Serikat mencatat arus keluar bersih harian terbesar dalam sejarah, mencapai US$937,9 juta.