KGBN SMPN 7 Tasikmalaya Jadi Wadah Kolaborasi Guru

KELOMPOK BELAJAR
Para guru SMPN 7 Tasikmalaya saat mengikuti komunitas belajar yang menjadi bagian dari penerapan Kurikulum Merdeka, beberapa waktu lalu.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kurikulum Merdeka yang digagas oleh Nadiem Makariem, mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Menristekdikti) di era pemerintahan Presiden Joko Widodo memberikan ruang lebih luas bagi sekolah dan tenaga pendidik untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih fleksibel sesuai dengan kebutuhan para peserta didik.

Di balik keberhasilan implementasinya, terdapat peran penting dari Komunitas Belajar (Kombel), yakni kelompok diskusi yang membantu para pendidik memahami dan mengaplikasikan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka secara efektif di dalam kelas.

Kombel yang beranggotakan para pendidik dan tenaga kependidikan ini menjadi wadah diskusi dan kolaborasi di mana mereka dapat berbagi pengalaman, mendapatkan bimbingan, dan saling memberi dukungan dalam menghadapi tantangan yang muncul saat menerapkan metode pembelajaran berbasis proyek dan eksplorasi yang menjadi prinsip dalam Kurikulum Merdeka.

Baca Juga:PKBM Saraluna dan Unsil Tingkatkan Literasi Digital Anak Prasejahtera Almaz Fried Chicken Buka di Tasikmalaya, Ayam Goreng Saudi Nomor 1 di Indonesia 

Salah satu inisiatif penerapan kombel terlihat di SMPN 7 Tasikmalaya yang sejak setahun lalu telah membentuk kelompok yang diberi nama Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN).

Wakasek Bidang Kesiswaan SMPN 7 Tasikmalaya, Septian Aji, menjelaskan bahwa tujuan dibentuknya KGBN adalah untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensi para pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah yang berlokasi di Kecamatan Cipedes tersebut.

“Yang namanya pembelajaran itu kan berubah-ubah mengikuti perkembangan zaman, apalagi sekarang teknologi sudah semakin berkembang, anak-anak juga sudah mengikuti media-media yang sudah begitu pesat perkembangannya. Jadi kita sebagai pendidik otomatis harus mengikuti perkembangan tersebut,” ujar Septian.

Dia menjelaskan bahwa pelaksanaan KGBN SMPN 7 Tasikmalaya dibagi menjadi dua, yakni secara internal dan eksternal.

KGBN internal biasanya dilaksanakan setiap dua minggu sekali di mana biasanya dihadiri oleh para guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) masing-masing bidang. Di dalam forum tersebut dibahas mengenai penemuan-penemuan permasalahan yang ada di dalam kelas.

Melalui kombel ini, para guru secara bersama berupaya memecahkan permasalahan-permasalahan tersebut sehingga diharapkan dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan lebih baik dan efektif.

Sementara itu, untuk KGBN antarsekolah biasanya dilaksanakan setahun dua kali. “Sebelumnya kita juga pernah melakukan webinar secara nasional yang dilaksanakan secara daring. Kita dari SMP 7 juga mengeluarkan sertifikat untuk guru-guru yang mengikuti daring tersebut dan itu langsung dari Dinas Pendidikan,” ungkapnya.

0 Komentar