Gerakan Trap Neuter Release Jadi Solusi Pengendalian Populasi Hewan Liar di Perkotaan

kucing liar
kucing dan anjing liar diamankan di salah satu rumah penyelamatan di Mangkubumi Kota Tasikmalaya. (Ayu Sabrina/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Trap Neuter Release atau TNR, yang berarti menangkap, mensterilisasi, dan melepas kembali, kini menjadi gerakan sosial yang bertujuan mengendalikan populasi hewan liar di perkotaan.

Gerakan ini tidak hanya demi kesejahteraan hewan, tetapi juga berdampak positif bagi kehidupan manusia di sekitarnya.

Masyarakat tidak hanya bisa menyejahterakan hewan yang dapat dipelihara dengan memberi makan atau mengadopsi mereka.

Kini, berbagai komunitas peduli kucing liar bermunculan di Kota Tasikmalaya.

Baca Juga:Mengenal Tersangka Korupsi Pertamax Pertamina Patra Niaga asal TasikmalayaDeretan Karangan Bunga di Bale Kota Tasikmalaya: Apresiasi atau Ancaman Lingkungan?

Dengan penuh dedikasi, tanpa bayaran, para anggota komunitas ini aktif memberi makan kucing liar, melakukan sterilisasi, hingga menyelamatkan kucing yang sakit dan telantar.

Inisiatif ini berdampak baik bagi lingkungan. Tidak hanya membuat populasi kucing liar lebih terkontrol, tetapi juga menciptakan lingkungan kota yang lebih bersih dan sehat.

Feeding street atau kegiatan memberi makan kucing liar kini sering dilakukan di tempat umum seperti Alun-Alun, Taman Kota, hingga di pinggir jalan.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kota Tasikmalaya, Cecep Kustiawan, menyoroti banyaknya kasus penyelamatan kucing dari pasar tradisional.

Banyak anak kucing yang sengaja dibuang di tempat ramai karena dianggap dapat bertahan hidup dari sisa makanan yang tersedia.

“Sehingga dikira bisa bertahan hidup di sana. Padahal itu seharusnya tidak dilakukan oleh pemilik kucing ya,” ujarnya, kepada Radar, Kamis 27 Februari 2025.

Hal serupa disampaikan oleh founder komunitas rescue Kucing Tasikmalaya, Imas Suryani.

Menurutnya, sekadar menyayangi kucing dan memberinya makan tidaklah cukup.

Baca Juga:Anggaran PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya Defisit Rp 38,7 Miliar, Pemkab Tak Punya DanaHarga Bitcoin Hari Ini Anjlok Lagi ke Rp 1,39 Miliar, Apa Sebabnya? Bisakah Naik Lagi?

Kepedulian yang lebih besar dapat ditunjukkan dengan membawa mereka ke klinik untuk mendapatkan perawatan medis, serta berkontribusi dalam sterilisasi agar populasi kucing liar lebih terkendali.

“Oleh karena itu, layanan sterilisasi untuk kucing liar semestinya tidak dikenakan biaya, kecuali bagi hewan peliharaan,” tambah Imas.

Di antara satwa peliharaan yang terawat baik, banyak kucing berkeliaran tak terurus. Kucing memang menggemaskan. Namun, ledakan populasi selalu membawa dampak.

Bukan kejutan lagi bagi penghuni kompleks Jalan Jajaway Kecil, Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Tawang, mendapati kotoran ataupun urine kucing di sekitar rumahnya.

0 Komentar