GARUT, RADARTASIK.ID – Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Garut berupaya menggelorakan program Garut Edufarm Center (GEC). Itu upaya untuk menumbuhkan minat generasi muda terhadap pertanian.
Kepala Dispertan Kabupaten Garut Haeruman mengatakan, program Garut Edufarm Center untuk menumbuhkan minat anak muda untuk terjun ke dunia pertanian.
“Program dalam mendorong minat petani muda terhadap sektor pertanian,” ucapnya, Rabu 26 Februari 2025.
Baca Juga:Destinasi Wisata di Garut Ini Masih Jarang Orang Tahu, Ini Daftar dan LokasinyaJerit Buruh di Garut yang Terancam Kena PHK Massal Usai Pabrik Bulu Mata Tiba Tiba Tutup
Ia menyebut, salah satu caranya yaitu dengan pengenalan pertanian sejak dini kepada para pelajar, mulai dari tingkat TK sampai perguruan tinggi melalui program Garut Edufarm Center.
Haeruman menuturkan, selama ini terus mendorong minat generasi muda terhadap sektor pertanian dengan berbagai kegiatan menarik maupun memfasilitasinya, seperti merapkan sistem pertanian yang modern berbasis Internet of Things (IoT).
Selain itu membuka aksesibilitas permodalan dengan berbagai perbankan dan pola kemitraan usaha dengan berbagai pemangku kebijakan, agar anak muda bisa tertarik dan bertahan menekuni sektor usaha pertanian.
Dukungan lainnya, kata dia, yakni pemerintah melakukan pengembangan infrastruktur pertanian. Kemudian penguatan kelembagaan petani. Lebih lanjut, ia mengatakan upaya lainnya dengan pembinaan kelompok tani.
Pihaknya juga berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membentuk petani muda. Saat ini tercatat pada tahun 2024 jumlah petani milenial di Garut sebanyak 1.599 orang.
Petani milenial terbagi untuk kelompok komoditas tanaman pangan dan hortikultura sebanyak 1.038 orang.
Kemudian komoditas perkebunan sebanyak 189 orang, komoditas kehutanan sebanyak 77 orang, dan komoditas peternakan 213 orang, serta perikanan sebanyak 82 orang tersebar di setiap kecamatan.
Baca Juga:Pemkab Garut dan Manajemen Pabrik Bulu Mata Bertemu, Bahas Soal Nasib Ribuan Buruh yang Terancam PHKKejadian Pabrik Bulu Mata Pailit Jadi Pembelajaran, Nasib Buruh Masih Belum Jelas
Ia berharap di tahun 2025 jumlah petani milenial bisa bertambah, sehingga bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi, dan produktivitas pangan. “Insyaallah mudah-mudahan bertambah, dan kita terus berupaya,” lanjutnya.
Salah seorang petani muda juga pengelola Agrowisata Eptilu di Kecamatan Cikajang, Muhamad Ridwan (28) mengatakan, sektor usaha pertanian sudah seharusnya mendapatkan perhatian anak muda, apalagi Garut memiliki potensi sumber daya alam yang memadai.
Produk pertanian di Garut, sudah cukup banyak diterima di pasaran lokal, maupun kota besar lainnya di Jakarta dan sekitarnya. Bahkan penjualannya ada yang sampai ke luar Jawa.