Selain mengendalikan perusahaan pertambangan, Low juga memiliki saham di perusahaan energi terbarukan Metis Energy dan berinvestasi dalam proyek kabel bawah laut untuk menghubungkan Indonesia, Singapura, dan Malaysia.
Ia mentransfer sebagian besar saham Bayan Resources yang bernilai $6,6 miliar kepada putrinya pada Agustus 2024.
4. Widjaja Family (Kekayaan: $18,9 Miliar)
Keluarga Widjaja mewarisi kerajaan bisnis Eka Tjipta Widjaja yang membangun Sinar Mas, sebuah konglomerat besar yang mencakup sektor-sektor seperti kertas, agribisnis, telekomunikasi, dan jasa keuangan.
Baca Juga:Spekulasi Kepergian Arda Guler dan Endrick, Ancelotti Ungkap Rencana Jangka Panjangnya di Real MadridNew Honda PCX160, Teknologi Honda RoadSync Hadrikan Pengalaman Berkendara Lebih Modern dan Terkoneksi
Anak-anak Eka Tjipta, terutama Franky Widjaja yang memimpin Golden Agri-Resources, terus mengembangkan dan memperluas bisnis keluarga, termasuk melalui aksi korporasi seperti membawa Golden Energy and Resources keluar dari Bursa Efek Singapura pada tahun 2023.
5. Anthony Salim & Family (Kekayaan: $12,8 Miliar)
Anthony Salim memimpin Salim Group, yang memiliki investasi besar di sektor makanan, perbankan, energi, dan telekomunikasi.
Ia juga menjabat sebagai CEO Indofood, produsen mi instan terbesar di dunia.
Selain itu, Salim memperluas jangkauannya di sektor pertambangan, dengan mengakuisisi saham di Bumi Resources dan Medco Energi.
Salim memiliki hubungan dekat dengan sejumlah konglomerat besar di Indonesia, termasuk mitra bisnisnya, Agoes Projosasmito.
6. Sri Prakash Lohia (Kekayaan: $8,7 Miliar)
Sri Prakash Lohia memulai perjalanan bisnisnya dengan mendirikan Indorama Corp di Indonesia bersama ayahnya pada tahun 1970-an.
Perusahaan ini berkembang menjadi salah satu produsen utama bahan baku industri, termasuk pupuk dan poliolefin.
Baca Juga:Dulu Wayne Rooney, Kini Ethan Nwaneri? Rekor 22 Tahun yang Bisa Terpecahkan dalam Laga Nottingham vs ArsenalLionel Messi Semakin Dekat dengan Kembalinya ke Barcelona, Mungkinkah Terjadi?
Lohia terus memperluas jangkauannya di sektor bahan baku tekstil, sarung tangan medis, dan lainnya, dengan Indorama menjadi perusahaan besar yang memiliki berbagai pabrik di seluruh dunia.
7. Agoes Projosasmito (Kekayaan: $7 Miliar)
Agoes Projosasmito merupakan seorang bankir investasi dan komisaris utama di Amman Mineral Internasional, sebuah perusahaan pertambangan tembaga dan emas terbesar di Indonesia.
Projosasmito juga memiliki saham di perusahaan minyak dan gas Medco Energi serta perusahaan batubara Bumi Resources.
Ia dikenal sebagai mitra bisnis terpercaya dari Anthoni Salim, dengan keduanya memiliki hubungan profesional yang sudah terjalin lama.
8. Tahir & Family (Kekayaan: $5,3 Miliar)
Tahir adalah pendiri Mayapada Group, sebuah konglomerat yang terdiversifikasi dalam sektor perbankan, kesehatan, dan real estate.