RADAR TASIK.ID – Penasehat senior RedBird, Zlatan Ibrahimovic, menegaskan bahwa dirinya adalah “bodyguard” AC Milan yang siap menjadi sasaran kritik demi melindungi klub dan para pemain.
Dalam wawancara dengan majalah GQ Italia, Ibrahimovic membahas perannya di Milan setelah pensiun sebagai pemain.
Meskipun secara resmi menjabat sebagai Senior Advisor untuk RedBird—perusahaan investasi yang memiliki Milan—Ibra menekankan bahwa tugas utamanya adalah menjadi perisai bagi klub dari serangan media.
Baca Juga:AC Milan Sekolahkan Moncada dan Kirovski Jadi Direktur OlahragaMourinho Sindir Wasit Turki Buat Lawan di Bangku Cadangan Melompat Seperti Monyet
“Ketika saya masih bermain, semuanya berpusat pada saya,” kata Ibra, dikutip dari Calciomercato.
“Sekarang saya adalah bodyguard: jika ada yang harus ditembak, tembak saya. Saya ingin melindungi tim dan klub,” lanjutnya.
“Saya tidak takut, karena saya akan membalas dua kali lipat. Jadi, biarkan saya yang menjadi sasaran,” tegasnya.
Selain itu, Ibra juga menegaskan bahwa dirinya tak lagi mengenal rasa takut setelah mengalami sepuluh tahun perang di Balkan.
“Itu adalah ketakutan yang sesungguhnya,” ujarnya, membandingkan pengalaman hidupnya dengan tekanan yang dia hadapi di dunia sepak bola.
Ia juga menyoroti bagaimana media selalu membicarakannya, baik secara positif maupun negatif.
Namun, menurutnya, hal itu justru menjadi bukti bahwa ia tetap relevan meskipun sudah pensiun dari sepak bola.
Baca Juga:Sihir Ranieri Muncul Kembali di Olimpico, AS Roma Bikin AC Milan Ketar-ketirComo Habiskan Duit Rp 1,7 Triliun di Musim Pertamanya di Serie A
“Jika mereka membicarakan Anda, berarti Anda yang terbaik. Hal yang sama berlaku untuk Milan. Semua orang membicarakan kami karena kami adalah yang terbesar,” pungkasnya.