TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sebuah peristiwa mengharukan terjadi di Desa Cikondang, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, pada Selasa, 25 Februari 2025.
Makam Kiai Muhajar, pendiri Pondok Pesantren Manarul Huda, terpaksa dipindahkan setelah terjadi pergerakan tanah yang menyebabkan longsor di kawasan Cineam.
Relokasi makam dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan penghormatan terhadap jenazah serta keluarga yang terdampak bencana.
Baca Juga:Siapa Pengganti Ade Sugianto di PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya?Warga Korban Bencana Angin Puting Beliung Tagih Janji Bantuan dari Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya
Proses pemindahan makam kiai pendiri pesantren di Kabupaten Tasikmalaya itu dilakukan sekitar pukul 08.00 WIB, setelah memperoleh izin dari pihak keluarga dan koordinasi dengan masyarakat setempat.
Relawan dari Kelompok Sumber Daya Bencana (KSB), Rizal Fikriana, mengungkapkan, sebelumnya tanah di sekitar lokasi makam dan pesantren mengalami pergeseran yang cukup besar, mengakibatkan kerusakan pada rumah dan masjid yang ada di pesantren.
Makam Kiai Muhajar pun terbelah akibat pergerakan tanah, sehingga perlu dipindahkan ke lokasi yang lebih aman. ”Lokasinya agak jauh dari lokasi pergeseran tanah,” terangnya kepada Radartasik.id, Selasa, 25 Februari 2025.
Kiai Muhajar, yang merupakan alumni Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya, telah wafat pada tahun 2012, sehingga jenazahnya telah berusia 13 tahun saat dipindahkan.
Meskipun telah bertahun-tahun, jenazah kiai pendiri pesantren di Kabupaten Tasikmalaya tersebut masih dalam kondisi utuh saat proses pemindahan makam berlangsung.
Camat Cineam, Drs Rachmat Amir Sudyana MM, juga mengonfirmasi adanya pemindahan makam tersebut dan menyatakan bahwa proses tersebut dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan atas izin keluarga.
”Pemindahannya dilakukan tadi pagi dan atas izin keluarga,” ungkapnya. (Radika Robi Ramdani)