Pemilihan Ulang Bupati Tasikmalaya, Harapan Baru atau Drama Politik Berulang?

Ade-Iip
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto dan Iip Miptahul Paoz, menunjukkan nomor urut 3 saat acara pengundian nomor urut yang diselenggarakan KPU Kabupaten Tasikmalaya pada 23 September 2024. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

Di tengah euforia kemenangan dan kekecewaan dari pihak yang kalah, gugatan ke MK kerap muncul sebagai bentuk protes atas dugaan kecurangan atau ketidakadilan dalam pemilu.

Ia menilai bahwa fenomena ini mencerminkan ketatnya persaingan politik di Indonesia, termasuk di Kabupaten Tasikmalaya.

Lebih lanjut, Irman menekankan bahwa upaya evaluasi terhadap ketimpangan dan kecurangan pemilu melalui mekanisme di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menunjukkan adanya keinginan untuk menemukan solusi atas masalah-masalah sistemik dalam proses pemilu.

Baca Juga:Telkom Witel Priangan Timur Pererat Kerja Sama dengan RSUD dr Slamet Garut melalui Peresmian Gedung BaruDi Balik Kelancaran Koneksi Internet saat Kunjungan Wamen di Majalengka Ternyata Ada Astinet dari Telkom

Menurutnya, gejala politik ini menunjukkan bahwa demokrasi di Indonesia masih terus berkembang dan membutuhkan pemantauan serta perbaikan berkelanjutan.

Meskipun pemilu merupakan tonggak penting dalam demokrasi, ia menilai bahwa prosesnya masih jauh dari sempurna dan sering kali dipengaruhi oleh berbagai kepentingan politik.

Untuk itu, Irman mengajak semua pihak untuk terus memperbaiki aturan main dalam pemilu guna mencegah praktik-praktik yang dapat merugikan masyarakat.

Ia menekankan bahwa evaluasi menyeluruh terhadap mekanisme penyelesaian sengketa dan pengawasan pemilu sangat diperlukan agar demokrasi di Kabupaten Tasikmalaya dapat berjalan lebih baik dan adil.

Menurutnya, reformasi sistem politik ini tidak hanya bermanfaat bagi kelompok tertentu, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Kabupaten Tasikmalaya.

Irman juga mengingatkan bahwa pengumuman KPU hanyalah awal dari dinamika politik yang lebih besar dalam pascapemilu.

Tantangan, gugatan, dan upaya reformasi menjadi bagian dari proses demokrasi yang akan terus menguji ketahanan institusi serta nilai-nilai demokrasi.

Baca Juga:Ronaldinho Kembali Menghidupkan Nostalgia dalam Iklan Terbaru ShopeeManchester United Berburu Striker Baru, Gyokeres atau Osimhen yang Bakal Mendarat di Old Trafford

Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa masyarakat harus tetap kritis dan aktif dalam mengawal jalannya demokrasi agar sistem politik dapat benar-benar berfungsi untuk kepentingan rakyat secara luas, bukan hanya untuk kepentingan segelintir elite. ”Mari kita ikuti, apa yang akan terjadi ke depan,” jelasnya. (Radika Robi Ramdani)

0 Komentar