Pelaku UMKM Kritisi UMKM Expo 2025 di Kota Banjar, Banyak yang Tutup Sebelum Event Selesai

Umkm expo
Sejumlah stand jualan pelaku UMKM mulai tutup di UMKM Expo 2025 di BCH, Selasa 25 Februari 2025. (Anto Sugiarto/Radartasik.id)
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Omset pelaku UMKM yang mengikuti event UMKM Expo 2025 di Banjar Convention Hall (BCH) turun. Seperti yang diungkapkan pelaku UMKM, Eka Tira.

Menurutnya, setiap event omsetnya lumayan. Tapi kali ini tidak sesuai ekspektasi.

“Dan tidak sesuai apa yang disajikan pada UMKM Expo. Ternyata ini lebih ke pagelaran jaipongan,” ucapnya, Selasa 25 Februari 2025.

Baca Juga:Destinasi Wisata di Garut Ini Masih Jarang Orang Tahu, Ini Daftar dan LokasinyaJerit Buruh di Garut yang Terancam Kena PHK Massal Usai Pabrik Bulu Mata Tiba Tiba Tutup

Dia menjelaskan, seharusnya antara tema dengan kegiatan harus sesuai. Jangan hanya nampak gebyar tapi tidak sesuai ekspektasi.

Kata dia, event UMKM Expo di Kota Banjar biasanya lebih mengedepankan para pelaku usaha. Hiburan hanya sebagai pelengkap.

“Kalau seperti ini yang dikedepankan acara jaipongannya, sementara UMKM dilibatkan sebagai pelengkap. Kalau ini kan malah sebaliknya,” jelasnya.

Kata dia, UMKM Expo digelar selama tiga hari. Mulai Minggu sampai Selasa (23-25 Februari 2025). Selama itu, dia menyebut omset yang didapatnya di hari pertama sekitar Rp 400 ribu.

Hari kedua turun sekitar Rp 300 ribu dan hari ketiga masih dihitung. Kata dia, ketika tidak ikut expo, omsetnya sekitar satu jutaan per hari.

“Kalau acaranya bagus biasanya bagus juga pengunjungnya. Kalau ini kan pengunjungnya sepi,” pungkasnya.

Bahkan, kata dia, sejumlah pelaku UMKM menutup standnya sebelum kegiatan selesai karena sepinya pembeli.

Baca Juga:Kirab Budaya, Warga Keliling Kota Banjar Pakai Busana Berbahan JanurCek Makan Bergizi Gratis, Pastikan Tak Hanya Sehat dan Bergizi, Tapi Halal

“Alasannya tutup duluan karena nggak ada pengunjung dan sepi pembeli,” kata Susi Trivia, salah satu pelaku UMKM.

Berbeda yang dialami Trio Hidayatullah, pelaku UMKM di luar BCH. Dagangannya laris.

“Omset di hari pertama sekitar Rp 2,9 juta, hari kedua Rp 3,7 juta dan terakhir perkiraan sekitar Rp 4 juta itu pendapatan kotor,” ujarnya.

Kepala DKUKMP Kota Banjar Sri Sobariah mengaku masih mengkaji terlebih dahulu keluhan tersebut.

“Ya karena beberapa hari ini, setiap sore sering turun hujan. Jadi sepi pembeli,” singkatnya. (Anto Sugiarto)

0 Komentar