Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Kunjungi Pesantren Amanah Muhammadiyah di Tasikmalaya

mendikmdasmen abdul mu'ti ke tasikmalaya
Mendikdasmen Abdul Mu'ti menerima cenderamata berupa Tarumpah dari Wakil Wali Kota Tasikmalaya Diky Candra saat berkunjung ke Pesantren Amanah Muhammadiyah Kota Tasikmalaya pada Mingg pagi 23 Februari 2025. (Ayu Sabrina/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed., melakukan kunjungan ke Pesantren Amanah Muhammadiyah di Jalan Sambong Jaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, pada Minggu 23 Februari 2025.

Dalam kunjungan ini, ia didampingi oleh anggota DPR RI Ferdiansyah serta Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Chandra.

Dalam kesempatan itu, Mendikdasmen berdialog dengan para santri mengenai pendidikan karakter dan ilmu pengetahuan.

Baca Juga:Pasar Kripto Turun! Bitcoin dan Ethereum Terus Melemah, Ini PenyebabnyaRekam Jejak Lazarus Group: Kelompok Peretas Misterius dari Korea Utara

Abdul Mu’ti menekankan bahwa substansi utama dari pendidikan adalah pembentukan karakter dan budaya bangsa, dengan ilmu sebagai nilai dasar dan fondasi utamanya.

Ia menjelaskan bahwa dalam Al-Qur’an, terdapat empat istilah yang merujuk pada orang-orang berilmu dan supremasi ilmu di hadapan Allah maupun umat manusia.

“Yang pertama, Ulul Ilmi atau orang yang berilmu. Kedua, Ulul Albab. Ketiga, Ulul Absor. Keempat, Ulul Nuha. Karena keterbatasan kosakata dalam bahasa Indonesia, semuanya diterjemahkan sebagai orang yang berilmu,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa orang yang disebut Ulul Absor adalah mereka yang visioner, mampu melihat masa depan dengan ilmunya.

Ia mencontohkan KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, yang gagasannya tentang pendidikan modern awalnya ditertawakan, namun kini terbukti membawa manfaat besar.

“Kami berusaha menindaklanjuti prioritas dari Bapak Presiden untuk memperkuat karakter bangsa. Kami mencoba membentuk karakter melalui penguatan ilmu serta kebiasaan atau latihan fisik dan mental,” tambahnya.

Menteri juga menyinggung konsep 7 Kebiasaan Anak Hebat, yang menurutnya lebih dari sekadar tata krama atau budi pekerti. Karakter, katanya, adalah sifat utama yang melekat pada diri seseorang dan menentukan kepribadiannya.

Baca Juga:Harga Bitcoin dan Ethereum Anjlok! Diduga Akibat Peretasan Bybit oleh Hacker LazarusPrediksi dan Analisa Kripto XRP Usai Turun ke Rp 42 Ribuan di Tengah Volatilitas, Akankah Kembali Naik?

Sementara itu, Pimpinan Pesantren Amanah Muhammadiyah, KH Arif Somantri, M.Ag., mengapresiasi kehadiran Menteri di pesantrennya.

“Pak Menteri hadir untuk berdialog tentang implementasi pendidikan karakter di SMP Muhammadiyah. Beliau menyampaikan pesan mengenai karakter seorang pembelajar seperti Ulul Albab, Ulul Azmi, dan Ulul Absor. Artinya, generasi Z harus memiliki karakter tangguh dalam menghadapi berbagai masalah, tidak boleh loyo atau lemah,” jelasnya.

0 Komentar