TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Bantarkalong di Kabupaten Tasikmalaya telah meluncurkan program pengembangan Internet of Things (IoT) melalui jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), bekerja sama dengan PT Aktara.
Program ini bertujuan untuk memperkenalkan siswa kepada teknologi IoT dalam berbagai sektor, dengan fokus pada sektor pertanian di sekitar sekolah.
Abdul Patah Muttaqin SKom, Ketua Pelaksana Program TEFA IoT di SMKN Bantarkalong, menjelaskan, IoT Akademi yang mereka kembangkan akan lebih berorientasi pada pengembangan Internet of Things (IoT) sebagai solusi yang dapat diterapkan dalam lingkungan sekitar.
Salah satu penerapan pertama yang mereka pilih adalah sektor pertanian.
Baca Juga:DPRD Bahas Skandal Distribusi Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Tasikmalaya, Pihak-Pihak Terkait DipanggilSOR Mangunreja Tasikmalaya Mangkrak, Warga Mendesak Pemerintah Melanjutkan Pembangunannya
Abdul Patah menyebutkan bahwa mereka melihat adanya potensi dalam menggabungkan teknologi IoT dengan kearifan lokal di wilayah sekitar sekolah, yang memiliki banyak lahan pertanian.
Menurut Abdul Patah, program ini mengusung tema pembangunan miniatur lahan pertanian yang akan dilengkapi dengan teknologi smart irrigation farming, atau sistem irigasi pintar.
Teknologi ini memungkinkan penyiraman tanaman secara otomatis atau terjadwal, sehingga petani tidak perlu lagi menggunakan tenaga manusia secara manual untuk melakukan penyiraman.
Sistem yang dirancang akan mengoptimalkan pengelolaan air dalam kegiatan pertanian, memberikan efisiensi waktu, tenaga, dan sumber daya alam.
Selain itu, program ini tidak hanya memberikan pengetahuan teori di ruang kelas, tetapi juga memberikan pengalaman praktis langsung kepada siswa.
Setelah miniatur lahan pertanian dengan teknologi IoT selesai dikembangkan, para siswa akan diberi kesempatan untuk mempraktikkan penerapan teknologi ini di dunia nyata, khususnya pada lahan pertanian yang sudah disediakan di sekolah.
Dengan demikian, mereka diharapkan bisa lebih mudah beradaptasi dengan kondisi lapangan setelah mereka lulus.
Baca Juga:Empat Siswa Binaan BKC Dojo Shobotu Ciawi Tasikmalaya Raih Juara pada O2SN 2025Ruang Kelas Prihatin, PGM Kabupaten Tasikmalaya Dorong Pemerintah Perbaiki Madrasah Ibtidaiyah Cililitan
Abdul Patah juga menekankan bahwa teknologi IoT yang dikembangkan oleh SMKN Bantarkalong tidak hanya akan diaplikasikan di sektor pertanian, tetapi juga dapat diterapkan di sektor lain seperti perikanan dan peternakan, bergantung pada kebutuhan dan situasi yang ada di lapangan.
”Saat ini kami baru memulai tahap satu penerapan teknologi pengolahan tanah. Kita melihat bagaimana menggunakan sistem teknologi ini dan kita bisa lihat kedepannya,” ungkapnya kepada Radartasik.id, Jumat, 21 Februari 2024. (Radika Robi Ramdani)